Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memperingatkan, Selasa, aliansi militer itu akan mengambil tindakan untuk menanggapi pengembangan misil Rusia, menyusul ambruknya sebuah kesepakatan senjata penting era Perang Dingin, namun tidak akan mengerahkan lebih banyak misil nuklir di Eropa.
Stoltenberg menyerukan agar Rusia kembali mematuhi Kesepakatan Persenjataan Nuklir Jarak Menengah (INF), yang menurut NATO telah dilanggar oleh Rusia karena mengembangkan sistem misil baru yang disebut Novator 9M729.
BACA JUGA: AS Peringatkan Hongaria Upaya Rusia Pecah Belah BaratAS telah memulai proses penarikan diri dari kesepakatan itu selama enam bulan sejak tanggal 2 Februari, dengan alasan bahwa sistem misil Rusia melanggar ketentuan-ketentuan INF. AS meyakini sistem misil baru Rusia itu memungkinkan Moskow melancarkan serangan nuklir di Eropa dengan peringatan mendadak atau tanpa peringatan sama sekali.
INF melarang produksi dan pengerahan misil-misil jelajah dan balistik yang berbasis di darat yang memiliki daya jangkau 500-5.500 kilometer. Rusiamengatakan, misil jelajah barunya tidak melanggar ketentuan INF karena memiliki daya jangkau kurang dari 500 kilometer.
Presiden Rusia Vladimir Putin menanggapi keputusan AS untuk mundur dari perjanjian itu dengan mengumumkan bahwa Rusia juga akan menarik diri. Menteri pertahanan Rusia juga mengumumkan rencana untuk mengembangkan misil-misil baru sehingga mendorong Presiden AS Donald Trump untuk bersumpah akan meningkatkan anggaran militer yang melebihi anggaran yang dikeluarkan Rusia. (ab)