NATO Bicarakan Kemungkinan Akhiri Misi di Libya

Bantuan operasi militer NATO di Libya dinilai sangat membantu pejuang NTC Libya untuk menjaga keamanan warga sipil (foto:dok).

Para duta besar NATO bertemu di Brussels untuk membuat keputusan resmi berkenaan dengan diakhirinya misi di Libya.

Pekan lalu, NATO membuat keputusan awal untuk mengakhiri misinya tanggal 31 Oktober. Namun menteri perminyakan dan keuangan sementara Libya, Ali Tarhouni, mengatakan Dewan Transisi Nasional (NTC) menginginkan agar NATO meneruskan misinya sampai sedikitnya satu bulan lagi.

Para duta besar NATO bertemu di Brussels hari Rabu untuk membuat keputusan resmi berkenaan dengan rencana diakhirinya misi aliansi itu di Libya.

Pertemuan itu dilakukan sehari setelah jenazah mantan pemimpin Libya Moammar Gaddafi dikuburkan di sebuah lokasi rahasia. Gaddafi tewas ditembak Kamis lalu ketika pasukan pemerintah sementara Libya menyerang kota asalnya, Sirte.

NTC sedang mendapat tekanan internasional untuk menyidiki keadaan seputar kematian Gaddafi. Rekaman video HP menunjukkan tentara pemerintah sementara menyiksa Gaddafi yang mengalami luka-luka tidak lama sebelum dia meninggal.

Beberapa pejabat mengatakan mantan pemimpin itu tertembak dalam baku tembak antara tentaranya dan tentara pemerintah sementara. Orang-orang di tempat kejadian mengakui memukuli pemimpin terguling itu setelah dia tertangkap.