Parlemen Nepal telah memilih seorang perdana menteri, mengakhiri kebuntuan yang telah berlangsung sejak pemilihan dua bulan lalu.
Sushil Koirala, ketua Partai Kongres Nepal, hari Senin terpilih dengan 405 suara dari parlemen yang beranggotakan 605 dengan dukungan dari partai komunis UML. Tidak jelas apakah partai-partai lain akan bergabung dalam pemerintahan koalisi.
Koirala, yang kini berusia 76 tahun, adalah orang keempat dalam keluarganya yang menjadi perdana menteri. Kini ia harus mengawasi penyusunan konstitusi baru.
Parlemen terdahulu seharusnya telah menyusun sebuah konstitusi baru pada tahun 2008 menyusul berakhirnya pemberontakan Maois selama satu dekade dan penggulingan monarki yang telah berusia berabad-abad. Namun badan legislatif itu terpecah oleh pertikaian dan tidak pernah menyelesaikan tugasnya.
Bekas pemberontak Maois yang mendominasi politik Nepal sejak tumbangnya sistim monarki di negara itu, menderita kekalahan parah dalam pemilihan bulan November lalu.
Koirala, yang kini berusia 76 tahun, adalah orang keempat dalam keluarganya yang menjadi perdana menteri. Kini ia harus mengawasi penyusunan konstitusi baru.
Parlemen terdahulu seharusnya telah menyusun sebuah konstitusi baru pada tahun 2008 menyusul berakhirnya pemberontakan Maois selama satu dekade dan penggulingan monarki yang telah berusia berabad-abad. Namun badan legislatif itu terpecah oleh pertikaian dan tidak pernah menyelesaikan tugasnya.
Bekas pemberontak Maois yang mendominasi politik Nepal sejak tumbangnya sistim monarki di negara itu, menderita kekalahan parah dalam pemilihan bulan November lalu.