Obama: Koalisi Pimpinan AS Punya Momentum dalam Perangi ISIS

Presiden AS Barack Obama berbicara menyusul pertemuan dengan Dewan Keamanan Nasional di Markas CIA di Langley, Virginia (13/4). (Reuters/Kevin Lamarque)

Obama mencatat kemajuan dalam pertempuran, termasuk lebih dari 11.500 serangan yang berhasil menewaskan pemimpin-pemimpin kelompok militan dan ribuan anggota mereka.

Presiden AS Barak Obama mengatakan, koalisi pimpinan Amerika memiliki momentum dan merencanakan untuk mempertahankan momentum itu dalam perang melawan kelompok militan Negara Islam (ISIS).

“Kini di Suriah dan Irak, ISIS berada pada posisi bertahan,” kata Obama Rabu (13/4). “Koalisi 66 negara kita, termasuk mitra Arab sedang berada pada posisi menyerang."

Didampingi oleh pemimpin militer dan intelijen papan atas Amerika, Obama mencatat kemajuan dalam pertempuran, termasuk lebih dari 11.500 serangan yang berhasil menewaskan pemimpin-pemimpin kelompok militan dan ribuan anggota mereka.

“Inti ISIS di Suriah dan Irak terus menyusut. Anggotanya berada pada tingkat terendah dalam dua tahun, dan semakin banyak dari mereka sadar bahwa mereka sudah kalah,” kata Obama.

Pernyataannya keluar setelah ia berbicara dengan tim keamanan nasionalnya di kantor pusat Badan Intelijen AS (CIA) di Virginia, pertemuan ketiga dalam beberapa bulan terakhir, menyusul pembicaraan serupa di Departemen Pertahanan dan Departemen Luar Negeri.

Dalam pernyataannya kepada pers Senin, Obama mengatakan bahwa kepemimpinan ISIS mengalami periode buruk dalam beberapa bulan terakhir akibat penangkapan Abu Dawud, yang memimpin program senjata kimia ISIS, serta matinya Abu Salah, yang mengurus keuangan ISIS, di Irak.

“Dalam hari-hari dan minggu-minggu ke depan, kami bermaksud untuk menyasar lebih banyak lagi. Setiap hari, pemimpin-pemimpin ISIS bangun dan mengeri bahwa itu bisa menjadi hari terakhir mereka,” kata Obama.

Dengan bantuan pasukan koalisi pimpinan Amerika, Obama mengatakan bahwa pasukan Irak telah mengkonsolidasi kekuatan di Ramadi, dan melangkah maju ke lembah sungai Eufrates, merebut beberapa desa yang sebelumnya dikuasai ISIS.

Di Suriah, Obama mencatat bahwa pasukan setempat berhasil mengusir ISIS dari al-Shadadi, serta memutuskan sebuah jalur pasokan penting antara Raqqa, pusat kekuatan ISIS dan Mosul. [jm]