Dalam pidato kenegaraan hari Selasa, Obama mengatakan bahwa sekalipun terserah kepada rakyat Timur Tengah menentukan nasib mereka sendiri, Amerika Serikat akan menentang kekerasan, intimidasi dan membela hak dan martabat semua umat manusia.
Pidatonya diucapkan sementara para diplomat PBB mengatakan Perancis, Inggris, dan Jerman, sedang bekerjasama dengan negara-negara Arab terkait resolusi Dewan Keamanan yang baru yang memberi garis besar transisi dari kekuasaan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Liga Arab, yang membuat rencana itu, mengatakan ketuanya yang juga perdana menteri Qatar telah meminta bertemu dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon untuk mengupayakan dukungan Dewan Keamanan PBB.
Suriah telah menolak gagasan itu. Gagasan itu hendak mengharuskan Assad mengalihkan kekuasaan kepada seorang wakil dan membentuk pemerintahan nasional dalam waktu dua bulan guna mempersiapkan pemilu nasional dibawah pengawasan internasional dan Arab.
Suriah setuju hari Selasa untuk memperpanjang misi peninjau Liga Arab di negara itu sebulan lagi, sementara sejumlah negara Arab menarik peninjau mereka sebagai protes atas tindakan pemerintah Suriah sejak misi itu mulai bulan Desember.
Dewan Kerjasama Teluk (GCC) yang beranggotakan enam negara itu, mengatakan hari Selasa (24/1), 55 orang peninjaunya akan meninggalkan misi tersebut karena kegagalan Suriah memenuhi janjinya menghentikan kekerasan terhadap pergolakan 10 bulan anti-pemerintah. Arab Saudi adalah anggota GCC yang pertama mengumumkan rencana penarikan pemantaunya dari misi Suriah, hari Minggu.