Juru bicara Komite Internasional Palang Merah atau ICRC mengatakan perundingan dengan pihak berwenang Suriah dan kelompok oposisi tidak mencapai “hasil konkrit” hari Sabtu. Jurubicara ICRC mengatakan, perundingan akan diteruskan hari Minggu dalam upaya memasuki kota itu dan mengevakuasi siapa saja yang memerlukan pertolongan.
Hari Jumat, Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Arab di Suriah mengevakuasi tujuh orang yang cedera dan 20 perempuan dan anak-anak dari distrik Baba Amr, Homs. Mereka belum berhasil mengeluarkan dua wartawan Barat yang luka-luka dan mayat dua wartawan yang tewas dalam tindak kekerasan di sana.
Serangan pasukan pemerintah Suriah melanjutkan pemboman Homs hari Sabtu sementara ribuan masih terperangkap di kota tersebut, tidak bisa pergi dengan aman. Aktivis mengatakan puluhan orang tewas dalam serangan terhadap pihak oposisi di seluruh negara itu, termasuk beberapa korban di Homs, tetapi laporan-laporan itu belum bisa dikukuhkan oleh pihak independen.
Sementara itu, tekanan internasional terus memuncak terhadap Suriah. Kelompok yang dipimpin delegasi Barat dan Arab, yang dikenal dengan sebutan "Sahabat-Sahabat Suriah," menuntut agar Pemerintah Bashar al- Assad mengakhiri semua tindak kekerasan dan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan asing untuk daerah yang paling terpukul.
Di Washington, Presiden Barack Obama mengatakan Amerika dan sekutu-sekutunya akan mempertimbangkan "setiap alat yang tersedia" untuk menghentikan pembantaian warga tak bersalah di Suriah. Katanya, sangat penting bagi masyarakat internasional untuk mengirim pesan yang jelas kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad bahwa sudah waktunya bagi "rezim itu untuk berhenti ."
Di Tunisia, Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton memperkirakan bahwa Assad akan menanggung "akibat berat" karena melanggar hak-hak rakyat Suriah dan mengabaikan kehendak masyarakat internasional dengan menyerang pihak oposisi.
Para penyelidik yang diangkat oleh PBB memperkirakan korban tewas akibat pemberontakan itu sekitar 6.400 warga sipil dan 1.680 tentara pembelot.
Para pejabat Pemerintah Suriah mengatakan, mereka hanya melakukan tindakan militer apabila mendapat serangan dari teroris bersenjata.