Para pemimpin Jepang menyerukan peralihan dari tenaga nuklir dalam upacara yang hikmat hari Selasa memperingati genapnya 66 tahun yang lalu jatuhnya bom atom di Nagasaki.
Kira-kira 6 ribu orang, termasuk para diplomat dari 44 negara, berkumpul di Taman Perdamaian kota itu untuk mendengarkan lonceng berkabung pada saat yang tepat bom tersebut jatuh 66 tahun yang lalu. Upacara itu mencakup berdoa dan pembacaan nama-nama korban yang selamat yang meninggal dunia dalam satu tahun ini.
Walikota Nagasaki Tomihisa Taue menghimbau dalam pidato resminya kepada Jepang agar mencari sumber-sumber energi yang dapat diperbaharui kembali untuk menggantikan energi nuklir. Ia mengatakan sudah waktunya bagi rakyat Jepang untuk memperdebatkan kehidupan dalam masyarakat yang bagaimana yang mereka kehendaki.
Perdana Menteri Naoto Kan, dalam pidatonya sendiri, menyatakan penyesalan mendalam atas kegagalan kebijakan nuklir yang ada untuk melindungi masyarakat terhadap kecelakaan di pembangkit nuklir Fukushima. Ia sependapat bahwa Jepang harus beralih dari ketergantungan pada tenaga nuklir.