Pasukan keamanan Irak telah mengepung Fallujah di empat sisi sebelum serangan besar-besaran, tetapi ada keprihatinan yang meningkat akan penderitaan kaum sipil yang terperangkap dalam kota yang dikuasai ISIS itu.
“ISIS telah memasang bom di jalan-jalan, mereka menggunakan pembom bunuh diri,” kata Muhamed, seorang tentara pasukan khusus Irak di garis depan yang dihubungi melalui telepon, yang berbicara dengan syarat nama lengkapnya jangan digunakan.
Fallujah, satu basis Sunni, telah dikuasai ISIS lebih lama daripada kota lain di Irak, dan laskarnya diyakini telah sangat bercokol kuat di kota tersebut.
“Kami hanya menunggu perintah untuk maju, dan membunuh ISIS,” katanya.
Sementara pertempuran dan serangan udara di sekeliling kota itu telah meningkat, penderitaan kaum sipil yang terperangkap di dalamnya telah memburuk. Sekalipun kira-kira 800 orang telah berhasil mengungsi, ribuan lainnya belum.
Badan Pengungsi PBB mengatakan mereka telah menerima laporan tentang penderitaan kaum sipil yang mengerikan.
“Kami menerima laporan dramatis mengenai peningkatan jumlah eksekusi pria dan anak-laki-laki yang tidak bersedia bertempur untuk ISIS,” kata juru bicara badan pengungsi PBB Melissa Fleming. “laporan lain mengatakan bahwa jumlah orang yang berusaha mengungsi telah dieksekusi atau dicambuk. Di samping itu, banyak orang dilaporkan dibunuh atau terkubur di bawah reruntuhan rumah mereka dalam operasi militer yang sedang berlangsung.”
Badan-badan kemanusiaan telah berkali-kali menyerukan agar kaum sipil diizinkan meninggalkan kota itu. [gp]