Pasukan Keamanan Suriah Diperintahkan Menembak Pemrotes

Ribuan demonstran anti-pemerintah melakukan protes menuntut mundurnya Presiden Bashar al-Assad (9/7).

Hari Jumat, aktivis mengatakan, sedikitnya 13 orang tewas dalam aksi protes di seluruh Suriah melawan Presiden Bashar al-Assad.

Kelompok hak asasi yang berkedudukan di Amerika mengatakan, komandan-komandan militer Suriah memerintahkan pasukan keamanan untuk menembak pemrotes anti-pemerintah untuk membubarkan mereka.

Human Rights Watch mengatakan hari Sabtu insiden-insiden yang melibatkan penggunaan peluru tajam terhadap demonstran digambarkan oleh delapan tentara dan empat anggota pasukan keamanan yang membelot sejak protes itu pecah bulan Maret.

Kelompok hak asasi itu mengatakan, pembelot berceritera tentang situasi di mana pada mulanya mereka mendapat perintah atasan agar mereka melawan kaum militan. Namun, mereka justru menghadapi pemrotes tak bersenjata tetapi para komandan terus saja memerintahkan mereka untuk melepaskan tembakan.

Kelompok hak asasi itu mengatakan, beberapa pembelot mengatakan mereka diberitahu oleh atasan bahwa mereka menghadapi risiko ditembak jika menolak perintah menembak demonstran.

Hari Jumat, aktivis mengatakan, sedikitnya 13 orang tewas dalam aksi protes di seluruh negeri melawan Presiden Bashar al-Assad. Mereka mengatakan, sedikitnya 6 orang tewas di Dumair, pinggiran kota Damaskus setelah pasukan keamanan melepaskan tembakan kepada para demonstran.

Pemerintah Suriah mempersalahkan “geng bersenjata” mengakibatkan kematian.