Polisi Serbia menangkap lebih dari 30 orang ketika ribuan aktivis LGBTQ (lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queer) menghadiri pawai hak-hak LGBTQ EuroPride di Belgrade pada Sabtu (17/9), meski pemerintah telah melarang kegiatan itu.
Pawai itu tadinya dimaksudkan sebagai acara utama EuroPride. Namun, Kementerian Dalam Negeri Serbia melarang pawai itu awal pekan ini karena mengkhawatirkan keamanan, setelah kelompok-kelompok berhaluan kanan mengancam akan melakukan unjuk rasa.
Dan meski pawai itu berlangsung tanpa insiden besar, media lokal mengatakan berbagai bentrokan pecah antara para demonstran tandingan dan polisi.
Kementerian Dalam Negeri juga melarang protes tandingan, tapi beberapa kelompok berhaluan kanan jauh berjanji akan berunjuk rasa dan berkumpul di depan gereja.
Menteri Dalam Negeri Aleksandar Vulin telah memperingatkan dalam pernyataan bahwa "kami tidak akan menoleransi segala bentuk kekerasan di jalan-jalan Belgrade, lebih dari pawai ilegal."
Pernikahan sesama jenis tidak diakui secara hukum di Serbia, di mana homofobia masih kuat, meski terdapat kemajuan dalam beberapa tahun terakhir untuk mengurangi diskriminasi. [vm/ft]