Dewan Keamanan PBB siap mengadakan pertemuan darurat hari Kamis (14/6) untuk membahas situasi di Yaman, di mana koalisi pimpinan Arab Saudi melakukan ofensif untuk mendesak pemberontak Houthi keluar dari kota pelabuhan penting Hodeida.
Inggris meminta pertemuan itu diadakan setelah salah seorang diplomatnya, Martin Griffiths, yang menjadi utusan khusus PBB untuk Yaman, mendesak semua pihak agar “menahan diri dan terlibat dalam upaya-upaya politik guna menghindarkan Hodeida dari konfrontasi militer.”
Serangan udara koalisi di Hodeida dimulai Rabu pagi setelah apa yang disebut Uni Emirat Arab sebagai berakhirnya tenggat bagi pemberontak untuk menyerahkan pelabuhan tersebut.
Pemberontak Houthi dukungan Iran menguasai Hodeida, ibukota Yaman Sana’a, dan sebagian besar daerah yang berpenduduk lebih padat di negara itu. Koalisi menyatakan pemberontak telah menggunakan Hodeida untuk menerima kiriman rudal yang ditembakkan ke Arab Saudi. Iran dan Houthi membantah hal tersebut.
Hodeida sangat penting bagi upaya kemanusiaan di Yaman, di mana PBB menyatakan 22 juta warganya sangat membutuhkan bantuan. Sekitar 70 persen bantuan kemanusiaan untuk Yaman tiba di sana. Meskipun terjadi pertempuran, PBB menyatakan timnya dan organisasi-organisasi mitranya terus melakukan tugas mereka. [uh]