Pejabat AS Peringatkan, Rusia Masih Terus Campuri Pemilu AS

Robert Mueller, jaksa khusus AS yang melakukan penyelidikan mengenai campur tangan Rusia dalam Pemilu AS (foto: dok).

Badan intelijen, penegak hukum, dan keamanan AS memperingatkan Rusia terus menyasar pemilihan paruh waktu mendatang Amerika, memaparkan bukti-bukti terbaru dalam tuduhan baru terhadap seorang warga Rusia yang terkait dengan oligarch yang dikenal sebagai "juru masak Putin."

AS hari Jumat (19/10) mengungkap dokumen yang memuat tuduhan pidana terhadap Elena Alekseevna Khusyaynova, 44 tahun, dari St. Petersburg, menjadikannya warga Rusia pertama yang dituduh terlibat mencampuri pemilu 2018.

Menurut dokumen yang memuat tuduhan pidana itu, Khusyaynova adalah kepala akuntan upaya Rusia, yang disebut "Proyek Lakhta," operasi "perang informasi" yang dijalankan Internet Research Agency - pengacau media sosial yang sama yang didakwa awal tahun ini oleh jaksa khusus AS Robert Mueller sebagai bagian dari penyelidikannya mengenai Rusia.

Dokumen tuduhan itu mengatakan Khusyaynova mengawasi pengeluaran dana untuk iklan dan promosi media sosial, dan server-server proxy ketika ia membantu menciptakan ribuan akun media sosial di platform seperti Facebook dan Twitter, beberapa di antaranya menghasilkan puluhan ribu pengikut.

Dokumen pidana itu mengatakan Khusyanova bekerja dengan anggaran dana jutaan dolar yang menurut pejabat AS dikatakan berasal dari pengusaha Rusia Yevgeniy Prigozhin, yang dikenal sebagai "juru masak Putin" karena perusahaan kateringnya untuk Presiden Rusia Vladimir Putin. Prigozhin diduga punya hubungan luas dengan kalangan politik dan militer Rusia. (my)