Seorang pegawai organisasi kemanusiaan, 'Doctors Without Borders' atau Dokter Tanpa Tapal Batas telah terjangkit virus Ebola ketika bertugas di Liberia.
Organisasi bantuan kemanusiaan itu hari Rabu (17/9) mengatakan perempuan Perancis itu, yang bertugas di Monrovia, diisolasi hari Selasa setelah menderita demam. Ia akan dipulangkan ke Perancis untuk dirawat.
Dokter Tanpa Tapal Batas memiliki lebih dari 2.000 pegawai yang sedang bertugas di Afrika Barat untuk mengatasi wabah Ebola, termasuk 200 pegawai asing.
Perempuan itu adalah petugas medis asing terbaru yang terjangkit ketika merawat para pasien Ebola di Afrika Barat.
Wabah saat ini telah menewaskan hampir 2.500 orang – angka yang dikatakan para pakar mungkin dua hingga tiga kali lebih rendah dari kenyataan karena banyaknya penderita yang tidak dilaporkan.
Dana Moneter Internasional (IMF) hari Rabu mengatakan akan menyalurkan pinjaman bebas bunga sebanyak 127 juta dollar bagi tiga negara yang terimbas paling parah – Guinea (40 juta dollar), Liberia (48 juta dollar) dan Sierra Leone (39 juta dollar). Selasa, Bank Dunia juga mengesahkan hibah 105 juta dollar untuk mengatasi Ebola.
PBB memperkirakan akan butuh dana satu miliar dollar untuk memberantas penyakit mematikan itu dalam enam bulan mendatang.
Sementara itu, Presiden Liberia menyebut keputusan Presiden AS Barack Obama untuk mengerahkan 3.000 tentara ke Afrika Barat "momen yang signifikan" dalam pertempuran melawan wabah Ebola terburuk dalam sejarah. Dia berharap kebijakan itu akan memacu negara-negara lain untuk bertindak.
Presiden Ellen Johnson Sirleaf mengatakan pemerintahnya “sedang memerangi” virus mematikan itu, namun Amerika Serikat menyadari bahwa Liberia tidak bisa menaklukkan Ebola sendirian.
Para prajurit AS itu akan bermarkas di Monrovia, Liberia, dan bertugas melatih tenaga medis, mengkoordinasi pasokan dan membangun fasilitas pengobatan baru.