Gerilyawan Sunni yang dipimpin kelompok pecahan Al Qaida telah menguasai tiga kota lagi di propinsi Anbar bagian barat setelah ditarik mundurnya pasukan tentara Irak. Beberapa pejabat keamanan Irak hari Minggu (22/6) mengatakan kelompok “Negara Islam Irak Suriah dan Sekitarnya” atau ISIS kini menguasai kota Rawa, Ana dan Rutba.
Sementara itu sedikitnya enam orang tewas hari Minggu akibat bom bunuh diri dan sebuah ledakan bom mobil di ibukota propinsi Ramadi. Serangan itu menarget orang yang mengikuti upacara pemakaman seorang petugas polisi Irak.
Di Amerika, Presiden Barack Obama mengingatkan bahwa kekuatan para gerilyawan itu bisa bertambah dan mengacaukan negara-negara lain di Timur Tengah. Obama mengatakan Amerika harus “waspada” tetapi “tidak bisa terlibat dalam setiap pertikaian dan mengirim pasukan Amerika untuk menduduki negara-negara di mana organisasi semacam ini bermunculan".
Sementara itu, Amerika telah memulai upaya diplomasi baru untuk mempersatukan pemimpin fraksi-fraksi di Irak dan mengusir gerilyawan ISIS.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry tiba di Mesir hari Minggu mengawali kunjungan ke Timur Tengah dan Eropa, yang terutama untuk berkonsultasi dengan mitra-mitranya tentang kondisi di Irak. Kerry akan singgah di Yordania sebelum menuju ke Brussels guna menghadiri pertemuan para menteri luar negeri negara-negara NATO dan kemudian melanjutkan kunjungan ke Paris guna mengikuti beberapa pertemuan dengan mitra-mitra di kawasan dan sekutu-sekutu di Teluk.
Gerilyawan Syiah yang bersenjata berat hari Sabtu berparade di ibukota Baghdad memperagakan kekuatan kepada militan Sunni yang telah menguasai sebuah kota berbatasan dengan Suriah, memperluas fron barat lewat sebuah ofensif yang mengancam bisa mengoyak negara itu.
Pejabat-pejabat keamanan mengatakan gerilyawan ISIS menguasai kota perbatasan Qaim Sabtu pagi, sehari setelah pertempuran hebat.
Gerilyawan ISIS juga menguasai kota Rawah. Jatuhnya keempat kota itu memperkuat kontrol ISIS terhadap propinsi Anbar di bagian barat.
Militan Sunni yang dipimpin kelompok pecahan Al-Qaida telah kembali menguasai tiga kota lagi di propinsi Anbar, Irak Barat.