Pejabat Afghanistan mengatakan sedikitnya 21 orang tewas dalam serangan atas sebuah restoran Lebanon di Kabul, yang sering dikunjungi orang asing, para pejabat dan pebisnis, Jumat (17/1).
Kepala polisi Kabul memberitahu VOA Siaran Bahasa Afghanistan bahwa seorang penyerang bunuh diri meledakkan bomnya diluar restoran Lebanon di Kabul, Jumat (17/1). Dua orang bersenjata masuk ke dalam restoran dan melepaskan tembakan. Kedua orang ini kemudian tewas tertembak.
Menurut keterangan IMF, wakilnya di Afghanistan, seorang warga Lebanon Wabel Abdallah termasuk diantara yang tewas. Empat orang petugas PBB juga dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.
Para pejabat mengatakan, lima perempuan juga tewas dalam insiden itu. Sedikitnya empat orang terluka dalam serangan itu.
Duta Besar Amerika James Cunningham mengatakan Taliban menarget orang-orang yang “berharapan dan bekerja bagi” keberhasilan Afghanistan. Dia mengatakan para pemberontak “hanya merusak, tidak bisa membangun.”
Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan, yang katanya adalah pembalasan atas operasi militer minggu ini di provinsi Parwan. Menurut militan, sejumlah warga sipil tewas dalam serangan di Parwan itu. Juru bicara Taliban Zabihullah Majahid mengatakan restoran itu diserang karena di situlah "penjajah biasanya makan sambil minum-minuman keras."
Komandan NATO untuk Pasukan Bantuan Keamanan Internasional di Afghanistan, Jenderal Joseph Dunford, juga mengutuk serangan Taliban itu dan mendesak kelompok itu agar menghentikan apa yang disebutnya "pembantaian terencana dan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil."
Jenderal Zahir Zahir, kepala polisi kota Kabul menjelaskan polisi telah berhasil menguasai situasi ditempat itu.
“Salah seorang diantara mereka meledakkan bom bunuh diri di depan restoran dan dua diantara mereka memasuki bangunan dan terlibat dalam baku tembak dengan para petugas keamanan. Kemudian polisi tiba ke TKP dan menyisirnya. Polisi telah mengendalikan situasi,” kata Jenderal Zahir.
Wakil Menteri Dalam Negeri Ayoub Salangi mengatakan seorang penyerang tewas dalam serangan itu dan dua orang laki-laki mati ditembak dalam baku tembak yang terjadi setelah pemboman.
Sekjen PBB Ban Ki-moon mengutuk sekeras-kerasnya serangan yang menewaskan empat orang petugas PBB itu. Sejumlah kedutaan dan organisasi asing terletak tidak jauh dari restoran itu dan banyak pejabat Afghanistan tinggal disana.
Menurut keterangan IMF, wakilnya di Afghanistan, seorang warga Lebanon Wabel Abdallah termasuk diantara yang tewas. Empat orang petugas PBB juga dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.
Para pejabat mengatakan, lima perempuan juga tewas dalam insiden itu. Sedikitnya empat orang terluka dalam serangan itu.
Duta Besar Amerika James Cunningham mengatakan Taliban menarget orang-orang yang “berharapan dan bekerja bagi” keberhasilan Afghanistan. Dia mengatakan para pemberontak “hanya merusak, tidak bisa membangun.”
Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan, yang katanya adalah pembalasan atas operasi militer minggu ini di provinsi Parwan. Menurut militan, sejumlah warga sipil tewas dalam serangan di Parwan itu. Juru bicara Taliban Zabihullah Majahid mengatakan restoran itu diserang karena di situlah "penjajah biasanya makan sambil minum-minuman keras."
Komandan NATO untuk Pasukan Bantuan Keamanan Internasional di Afghanistan, Jenderal Joseph Dunford, juga mengutuk serangan Taliban itu dan mendesak kelompok itu agar menghentikan apa yang disebutnya "pembantaian terencana dan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil."
Jenderal Zahir Zahir, kepala polisi kota Kabul menjelaskan polisi telah berhasil menguasai situasi ditempat itu.
“Salah seorang diantara mereka meledakkan bom bunuh diri di depan restoran dan dua diantara mereka memasuki bangunan dan terlibat dalam baku tembak dengan para petugas keamanan. Kemudian polisi tiba ke TKP dan menyisirnya. Polisi telah mengendalikan situasi,” kata Jenderal Zahir.
Wakil Menteri Dalam Negeri Ayoub Salangi mengatakan seorang penyerang tewas dalam serangan itu dan dua orang laki-laki mati ditembak dalam baku tembak yang terjadi setelah pemboman.
Sekjen PBB Ban Ki-moon mengutuk sekeras-kerasnya serangan yang menewaskan empat orang petugas PBB itu. Sejumlah kedutaan dan organisasi asing terletak tidak jauh dari restoran itu dan banyak pejabat Afghanistan tinggal disana.