Pemerintah Jerman telah menanggapi dengan hati-hati isyarat dari presiden Turki bahwa dia menginginkan hubungan yang lebih baik, menekankan keprihatinannya mengenai beberapa orang Jerman yang dipenjara yang menurut Berlin karena alasan politik.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan dalam sebuah komentar yang diterbitkan pada hari Kamis (28/12) bahwa Ankara “tidak punya masalah dengan Jerman, atau dengan Belanda atau Belgia,” setelah terjadi ketegangan dengan negara-negara tersebut.
Hal yang mengganggu dalam hubungan Jerman-Turki adalah pemenjaraan yang dilakukan oleh Turki terhadap beberapa warga negara Jerman atau warga Jerman keturunan Turki, termasuk seorang jurnalis terkemuka, atas tuduhan terkait teror.
Juru bicara pemerintah Jerman Georg Streiter, Jumat, (29/12), mengatakan, “Pemerintah Jerman telah mencatat komentar Presiden Erdogan ini. Pemerintah Jerman berpendapat bahwa menyelesaikan kasus penahanan warga Jerman berperan penting dalam memperbaiki hubungan bilateral.”
Streiter menyambut baik berita hari Kamis tentang pembebasan seorang warga negara Jerman, tanpa memberikan rincian. [lt]