Pemerintahan Presiden Donald Trump hari Jumat (3/3) terus berjuang menghadapi pengungkapan-pengungkapan baru tentang pertemuan Jaksa Agung Jeff Sessions dengan Duta Besar Rusia di Amerika, Sergey Kislyak.
Pertemuan antara pejabat tinggi Amerika dan pejabat Rusia itu adalah bagian penting tuduhan yang banyak beredar bahwa Rusia telah campur tangan dalam pemilihan presiden tahun lalu, yang dimenangkan oleh Donald Trump.
Sessions kemarin mengatakan ia tidak akan ikut dalam penyelidikan federal yang akan dilakukan tentang campur tangan Rusia itu. Trump dan para pejabat tinggi Gedung Putih juga harus menjelaskan pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh menantu Presiden Trump, Jared Kushner dengan Duta Besar Rusia itu di kediaman Presiden Trump di Trump Tower di New York, dan juga pertemuan antara penasihat keamanan nasional Jenderal Michael Flynn yang telah dipecat.
Juru bicara Gedung Putih, Hope Hicks mengatakan pertemuan di Trump Tower itu diadakan “untuk membuka saluran komunikasi” antara pemerintahan baru Amerika dan Duta Besar Rusia itu. Pertemuan seperti itu biasa, tambahnya, dan Kushner juga bertemu dengan wakil-wakil dari puluhan negara untuk maksud yang sama.
Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer yang ditanya hari Jumat mengapa pertemuan Kushner dengan pejabat Rusia itu baru diungkapkan sekarang, menjawab, “Ini bukan rahasia. Terus terang harus saya katakan, saya tidak tahu menahu tentang hal itu, dan saya kira tidak ada orang lain yang menganggap pertemuan yang luar biasa. Tidak ada dibicarakan soal kebijakan pemerintah yang baru.”
Para pejabat pemerintah Amerika biasa mengadakan pertemuan dengan wakil-wakil pemerintah asing untuk membahas berbagai hal, tapi pemerintahan Trump selama berbulan-bulan membantah ada pertemuan dengan para pejabat Rusia dan pejabat kampanyenya. [isa]