Separatis pro-Rusia di Ukraina timur mengatakan penjabat perdana menteri wilayah mereka yang disebut Republik Rakyat Donetsk telah memenangkan pemilu yang jelas-jelas tidak diakui oleh pemerintah Kyiv dan negara-negara Barat.
Para pejabat pemilu mengatakan hari Senin bahwa Alexander Zakharchenko mendapat sekitar 79 persen suara hari Minggu (2/11), dalam pemilihan anggota badan legislatif dan eksekutif di daerah Luhansk dan Donetsk yang dikuasai separatis Ukraina.
PBB, Uni Eropa dan Amerika Serikat menyebut pemungutan suara yang dilakukan pemberontak itu ilegal, melanggar konstitusi Ukraina dan perjanjian gencatan senjata yang telah dicapai pada tanggal 5 September antara separatis dan pemerintah Ukraina.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, mengatakan hari Minggu bahwa blok itu tidak akan mengakui pemilu yang katanya merupakan "hambatan baru menuju perdamaian di Ukraina."
Alexander Zakharchenko mendapat 79 persen suara dalam pemilihan anggota badan legislatif dan eksekutif di Luhansk dan Donetsk hari Minggu (2/11).