Pemimpin Kirgistan Tinjau Daerah Kerusuhan

Penjabat presiden Roza Otunbayeva tiba di kota Osh dengan helikopter dengan pengawalan ketat, Jumat.

Pemimpin sementara Kirgistan Roza Otunbayeva telah tiba di kota Osh untuk yang pertama kali sejak kekerasan dan kerusuhan mulai mengguncang Kirgistan selatan Kamis lalu.

Penjabat presiden Kirgistan itu tiba dengan helikopter dengan pengawalan ketat hari Jumat. Video kedatangannya memperlihatkan Otunbayeva mengenakan rompi tahan peluru sambil dia mengatakan pemerintahannya sedang bekerja keras membangun kembali kota Osh “supaya orang-orang dapat kembali ke rumah-rumah mereka.”

Kira-kira 400.000 orang telah meninggalkan daerah itu sejak tanggal 10 Juni, ketika bentrokan antara warga etnis Kirgi dan Uzbek di Osh meluas menjadi huru-hara, dan memicu kerusuhan di seluruh wilayah itu selama beberapa hari.

Jumlah resmi korban tewas akibat kekerasan di Osh dan Jalalabad adalah sekitar 200 orang tetapi Palang Merah mengatakan jumlah yang tewas jauh lebih banyak.

Sementara itu, kantor-kantor berita Amerika melaporkan bahwa etnis Uzbek menuduh pasukan pemerintah membantu menyerang etnis Uzbek, atau gagal melindungi mereka ketika kerusuhan itu berlangsung.

Pemimpin sementara Kyrgyzstan Roza Otunbayeva telah tiba di kota Osh untuk yang pertama kali sejak kekerasan dan kerusuhan mulai mengguncang Kyrgyzstan selatan Kamis lalu.

Penjabat presiden Kyrgyzstan itu tiba dengan helikopter dengan pengawalan ketat hari Jumat. Video kedatangannya memperlihatkan Otunbayeva mengenakan rompi tahan peluru sambil dia mengatakan pemerintahannya sedang bekerja keras membangun kembali kota Osh “supaya orang-orang dapat kembali ke rumah-rumah mereka.”

Kira-kira 400.000 orang telah meninggalkan daerah itu sejak tanggal 10 Juni, ketika bentrokan antara warga etnis Kyrgyz dan Uzbek di Osh meluas menjadi huru-hara, dan memicu kerusuhan di seluruh wilayah itu selama beberapa hari.

Jumlah resmi korban tewas akibat kekerasan di Osh dan Jalalabad adalah sekitar 200 orang tetapi Palang Merah mengatakan jumlah yang tewas jauh lebih banyak.

Sementara itu, kantor-kantor berita Amerika melaporkan bahwa etnis Uzbek menuduh pasukan pemerintah membantu menyerang etnis Uzbek, atau gagal melindungi mereka ketika kerusuhan itu berlangsung.