Militer pada Sabtu juga mengumumkan akan menahan mantan perdana menteri Yingluck Shinawatra dan sejumlah pejabat pemerintah terguling lainnya hingga satu minggu.
Penguasa militer Thailand telah mengambil alih total wewenang untuk membuat undang-undang di negara itu, hanya dua hari setelah memimpin kudeta militer.
Junta pimpinan Jendral Prayuth Chan-ocha pada Sabtu (24/5) membubarkan senat negara kerajaan itu, sehari setelah ia menyatakan dirinya sebagai perdana menteri. Ia mengatakan langkah itu penting guna memulihkan ketertiban publik dan memajukan reformasi politik.
Militer pada Sabtu juga mengumumkan akan menahan mantan perdana menteri Yingluck Shinawatra dan sejumlah pejabat pemerintah terguling lainnya hingga satu minggu.
Demonstrasi menentang kudeta itu pecah diseluruh penjuru Bangkok hari Sabtu meskipun militer melarang warga berkumpul dalam jumlah besar.
Kudeta itu juga memicu kecaman internasional, termasuk Amerika yang menangguhkan bantuan militer sebesar US$3,5 juta bagi Thailand.
Junta pimpinan Jendral Prayuth Chan-ocha pada Sabtu (24/5) membubarkan senat negara kerajaan itu, sehari setelah ia menyatakan dirinya sebagai perdana menteri. Ia mengatakan langkah itu penting guna memulihkan ketertiban publik dan memajukan reformasi politik.
Militer pada Sabtu juga mengumumkan akan menahan mantan perdana menteri Yingluck Shinawatra dan sejumlah pejabat pemerintah terguling lainnya hingga satu minggu.
Demonstrasi menentang kudeta itu pecah diseluruh penjuru Bangkok hari Sabtu meskipun militer melarang warga berkumpul dalam jumlah besar.
Kudeta itu juga memicu kecaman internasional, termasuk Amerika yang menangguhkan bantuan militer sebesar US$3,5 juta bagi Thailand.