Pemimpin oposisi Belarus Sviatlana Tsikhanouskaya, Selasa (1/6), menyatakan menyambut baik sanksi AS lebih lanjut terhadap individu dan perusahaan yang mendukung pemerintah Belarus.
Pemerintahan Biden pada hari Jumat (28/5) menyatakan sedang menyusun daftar sanksi yang diberlakukan terhadap beberapa anggota kunci pemerintahan Belarus menyusul pendaratan paksa jet penumpang negara bekas republik Soviet itu sekaligus penangkapan paksa seorang jurnalis Roman Protasevich beserta pacarnya Sofia Sapega yang menumpang pesawat itu.
Berbicara di ibukota Lithuania, Vilnius, Tsikhanouskaya menyambut baik keputusan Amerika Serikat untuk memberlakukan sejumlah sanksi terhadap beberapa perusahaan minyak milik negara Belarus mulai 3 Juni 2021.
BACA JUGA: Presiden Biden: AS Sedang Siapkan Sanksi untuk Belarus"Tetapi kami juga meminta tindakan lebih lanjut dalam sanksi yang dikenakan terhadap perusahaan dan individu yang mendukung rezim," kata Tsikhanouskaya setelah pertemuan dengan senator fraksi Demokrat dan Republik dari Komisi Hubungan Luar Negeri AS.
"Sanksi-sanksi itu harus dapat menghentikan kekerasan dan membantu upaya pembebasan semua tahanan politik," tambahnya.
Kepada wartawan, Senator Jeanne Shaheen, menyampaikan bahwa Presiden Alexander Lukashenko harus segera membebaskan Protasevich dan Sapega, tanpa luka apa pun. Lukashenka akan dimintai pertanggungjawaban atas kesejahteraan mereka.
BACA JUGA: Uni Eropa Susun Sanksi Baru terhadap BelarusAmerika Serikat akan melakukan apa saja untuk mendukung upaya rakyat Belarus menuju demokrasi, tambah Shaheen.
"Kepada Lukashenko, saya tegaskan, inilah saatnya Anda pergi. Beri ruang bagi pemimpin yang terpilih secara demokratis, yang lebih pantas untuk rakyat Belarus," kata Shaheen. [mg/ka]