Pemimpin Pemberontak Yaman Serukan Pengalihan Kekuasaan secara Damai

Pemimpin pemberontak Syiah Yaman, Abdel-Malek al-Houthi dalam penampilan di televisi dari Saada (20/1).

Al-Houthi mengatakan ia mengambil sikap yang menentang anarkisme dan orang-orang yang lebih suka berkelahi dan bertengkar daripada bekerjasama.

Pemimpin pemberontak Houthi Syiah Yaman menyerukan pengalihan kekuasaan secara damai, Selasa (27/1), beberapa jam setelah membebaskan seorang staf utama presiden yang telah ditahan pemberontak selama 10 hari.

Dalam penampilan di stasiun televisi pemberontak, Abdel-Malek al-Houthi, mengatakan ia mengundang semua orang yang “bebas dan terhormat,” untuk menghadiri apa yang disebutnya pertemuan “besar, inklusif, dan bersejarah” hari Jumat di ibukota Yaman, Sanaa.

Al-Houthi mengatakan ia mengambil sikap yang menentang anarkisme dan orang-orang yang lebih suka berkelahi dan bertengkar daripada bekerjasama.

Pemberontak membebaskan kepala staf Ahmed Awad bin Mubarak beberapa jam sebelum pidato al-Houthi hari Selasa. Pemberontak menculiknya dari mobilnya 10 hari lalu, yang menimbulkan pertempuran antara pemberontak dan pengawal presiden, dan memaksa Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi dan pemerintahnya meletakkan jabatan.

Pemberontak Houthi muncul sebagai kelompok yang dominan di antara kelompok-kelompok yang telah berebut kekuasaan sejak pergolakan rakyat tahun 2012 menggulingkan pemimpin sejak lama Ali Abdullah Saleh.