Pemimpin vihara Tibet di Tiongkok meminta pemerintah untuk membebaskan ratusan biksu yang dikatakan diciduk dari vihara dan mengizinkan kerabat para biksu yang masih ditahan untuk berkunjung.
Losang Tenzin Jigme, yang dikenal sebagai Kirti Rinpoche ke 11, hari Jumat di New Delhi mengatakan pasukan keamanan Tiongkok mengepung vihara di provinsi Sichuan itu sejak 16 Maret.
Pengepungan terjadi ketika seorang biksu muda di sana membakar diri untuk memrotes kebijakan Beijing terhadap Tibet. Ia mengatakan sekitar 2.100 biksu masih berada di vihara itu tetapi sekitar 400 biksu hilang dan dibawa pergi pemerintah Tiongkok.
Tiongkok membantah mengepung vihara itu dan mengatakan kondisi di sana normal. Para pejabat juga telah menolak klaim aktivis Tibet bahwa dua orang tewas baru-baru ini ketika massa di Tibet berusaha mencegah pasukan keamanan memasuki vihara.
Beijing juga menyangkal tuduhan bahwa para pejabat Tiongkok hendak mengindoktrinasi para biksu tersebut.