Pemprov Sulawesi Tengah Targetkan Listrik di Palu Pulih dalam 4 Hari Mendatang

  • Yoanes Litha

Tim penyelamat terus melakukan pencarian korban di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10).

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah targetkan pemulihan aliran listrik di Palu dalam 4 hari kedepan. Selain menimbulkan kerusakan bangunan serta korban jiwa, dampak dari Gempa dan Tsunami Palu, mengakibatkan padamnya aliran listrik berhari-hari.

Meskipun masih fokus pada upaya evakuasi korban Gempa Bumi yang masih terjebak di reruntuhan bangunan, namun Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah targetkan aliran listrik di Palu dapat normal kembali dalam 3 hingga 4 hari ke depan, Hingga 3 Oktober 2018, pemulihan aliran listrik di Palu baru mencapai 20 persen.

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola memastikan upaya pemulihan aliran listrik terus dilakukan agar situasi gelap gulita pada malam hari di Palu pasca Gempa Bumi dan Tsunami segera berakhir. Ia mengatakan sejauh ini sudah 20 persen wilayah itu telah kembali mendapatkan pasokan listrik.

Bila target itu tercapai maka selambatnya pada 7 Oktober 2018 aliran listrik sudah pulih seluruhnya untuk memasok kebutuhan listrik yang padam total sejak 28 September pasca gempa bumi berkekuatan 7,4 yang lalu.

“Artinya dari seluruh total yang ada di dalam kota Palu ini baru 20 persen yang bisa menyala, tapi Insya Allah hari ini akan bertambah. Yah sekitar tiga atau empat hari lagi baru bisa normal,” kata Longki.

BACA JUGA: Kemendikbud: 2.736 Sekolah Terdampak Gempa Sulawesi Tengah

Longki menjelaskan pemulihan aliran listrik tersebut terus dilakukan sementara disaat yang sama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah juga fokus pada upaya evakuasi korban yang diduga hingga saat ini masih tertimbun di balik reruntuhan bangunan rumah, hotel maupun Mall.

“Kami masih fokus di evakuasi. Evakuasi jenazah-jenazah yang di Petobo, Balaroa dan beberapa spot-spot seperti hotel Roa-Roa, di Palu Mall Tatura, kemudian ada Dunia Baru, di spot-spot tertentu yang diduga ada mayat di dalamnya,” tambahnya.

Ia memastikan tidak hanya di Palu namun penanganan upaya evakuasi terhadap korban Gempa Bumi juga sedang berlangsung di Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala. Begitu pula dengan pembentukan dapur-dapur umum untuk membantu korban gempa yang berada di kedua Kabupaten itu.

BACA JUGA: Pembusukan Mayat Timbulkan Masalah di Palu

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah meningkatkan data resmi jumlah korban tewas menjadi 1.407 dan mereka yang terpaksa mengungsi menjadi sekitar 70.000 orang.

1.400 Personel Brimob Diterjunkan Bantu Pemulihan di Sulawesi Tengah

Sementara pada Rabu Pagi, di Bandara Mutiara Palu telah tiba 200 personel Brimob dari Polda Sumatera Selatan yang diangkut dengan pesawat hercules TNI Angkatan Udara. Komandan Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah Kombes Guntur Arif kepada VOA mengatakan kesecara keseluruhan akan ada 1.400 personel Brimob yang akan tiba secara bertahap di Palu yang diangkut dengan pesawat Hercules TNI AU.

Paru anggota Polri mendapat pengarahan di dekat bandara Palu, Sulawesi, Tengah (3/10).

“Nanti menunggu giliran untuk terbang untuk membantu masyarakat Sulawesi Tengah yang sedang tertimpa musibah ini. Kami berharap mereka bisa membantu penyembuhan dan pemulihan karena kami juga membawa beberapa tenaga medis yang akan membantu pengobatan, kemudian kami juga akan melaksanakan kegiatan SAR walaupun terbatas dengan alat-alat kami yang ada kami akan maksimalkan,” ujar Guntur.

Selain dari Polda Sumatera Selatan, Brimob yang dikirim ke Palu untuk mendukung kegiatan pencarian korban gempa di Palu itu berasal Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat, Banten dan Korps Brimob Mabes Polri. [yl/jm]