Pemerintah Amerika tetap sebagian ditutup hari Minggu (21/1) untuk kedua harinya, dan belum ada tanda-tanda kemungkinan pengakhiran kebuntuan antara fraksi Demokrat dan Republik mengenai anggaran federal dan masalah imigrasi.
Presiden Amerika Donald Trump menekan Kongres agar menyelesaikan pertentangan itu, dan menyarankan melalui Twitter bahwa kalau ini terus berlanjut, fraksi Republik sebaiknya mencabut peraturan yang sudah lama yang mengharuskan suara mayoritas besar untuk meloloskan rancangan undang-undang utama dalam majelis Senat. Ia mengatakan fraksi Republik sebaiknya memberlakukan mayoritas sederhana atau tipis dapat meloloskan rancangan anggaran jangka panjang, supaya rancangan pendanaan sementara tidak diperlukan lagi.
Para anggota Senat kecam-mengecam sepanjang hari Sabtu mengenai siapa yang bersalah atas penutupan pemerintah yang pertama sejak tahun 2013 itu, biarpun sementara beberapa Senator moderat dari kedua partai berembuk untuk melihat apakah mereka dapat memperantarai persetujuan yang akan membuka kembali pemerintah pada waktunya untuk memulai hari kerja pekan ini hari Senin.
Pemimpin mayoritas atau fraksi Republik dalam Senat, Mitch McConnell, telah menjadwalkan pemungutan suara pukul 1 pagi hari Senin, kemungkinan lebih dini, mengenai rancangan anggaran sementara yang baru yang akan membuka pemerintah sampai tanggal 8 Februari. Tetapi fraksi Demokrat tetap menuntut dengan kuat agar persetujuan mencakup perlindungan terhadap deportasi bagi hampir 800 ribu imigran muda yang bertahun-tahun lalu dibawa ke Amerika Serikat secara illegal oleh orang tua mereka.
Trump mencuit hari Minggu, "gembira melihat bagaimana kerasnya fraksi Republik berjuang untuk militer kita dan Keselamatan di Perbatasan" dengan Meksiko, di mana Trump menghendaki dana untuk membangun tembok yang akan menghambat imigrasi gelap. "Fraksi Demokrat hanya menghendaki imigran illegal membanjir ke negara kita tanpa hambatan," kata Presiden Trump melalui cuitannya. [gp]