Perempuan Kedua Tuduh Perilaku Seksual Menyimpang dari Calon Hakim Agung AS

Calon Hakim Agung AS, Brett Kavanaugh

Majalah 'The New Yorker' melaporkan tuduhan baru lagi tentang perilaku seksual yang menyimpang oleh calon hakim agung Brett Kavanaugh.

Majalah itu melaporkan Minggu sore, dua senator sedang menyelidiki tuduhan seorang perempuan bahwa Kavanaugh memperagakan diri telanjang dan mendorong kemaluannya ke mukanya, sehingga menyebabkan tersentuh ketika dia mencoba menjauhkan dirinya di sebuah pesta asrama Yale University pada tahun akademis 1983-1984.

Deborah Ramirez, usia 53 tahun, mengaku dia minum waktu itu dan ada senjang-senjang dalam memorinya. Tetapi setelah berkonsultasi dengan pengacaranya, Ramirez memberi tahu majalah itu, dia merasa cukup yakin dalam memorinya itulah yang terjadi.

Kata The New Yorker tidak ada saksi.

Beberapa dari teman Kavanaugh di Yale mengatakan, tidak mungkin dia melakukan perbuatan seperti itu. Tetapi beberapa teman Ramirez mengatakan, mereka percaya dengan integritas dirinya dan ingat sering melihat Kavanaugh mabuk.

Seorang staf dari senator yang menyelidiki berita ini mengatakan, “tuduhannya tampaknya kredibel dan kami memperlakukannya sangat serius. Kalau ini benar, maka jelas ini membuat Kavanaugh didiskualifikasi untuk hakim agung.”

Gedung Putih menerbitkan sebuah pernyataan dari Kavanaugh yang membantah insiden itu, dan katanya ini adalah sebuah upaya mencemarkan.

Sementara itu perempuan yang menuduh Kavanaugh melakukan serangan seksual pada 1982 sepakat untuk memberi kesaksian di hadapan Komite Judisial Senat pada Kamis pagi.

Rincian dari persyaratan bagi Christine Blasey Ford memberi kesaksian masih sedang dirampungkan.

Laporan itu mengatakan, pengacara Christine Ford, Debra Katz, Lisa Banks, dan Michael Bromwich, telah setuju Ford akan memberi kesaksian lebih dulu disusul oleh Kavanaugh.

Ketiga pengacara itu tidak puas dengan keputusan komite untuk tidak memanggil saksi lain. Termasuk sahabat Kavanaugh, Mike Judge, yang menurut Ford juga berada di ruang itu ketika serangan seksual berlangsung.

“Meskipun ada ancaman nyata terhadap keselamatan dirinya dan nyawanya, Dr. Ford berpendapat penting agar para senator mendengar langsung dari dirinya tentang serangan seksual yang dilancarkan terhadap dirinya,” demikian kata pengacaranya adalam sebuah pernyataan. Tetapi mereka mencatat, bahwa “saksi lain juga penting guna menjamin sidang dengar itu berlangsung secara fair.”

Juga masih harus ditetapkan siapa yang akan menanyai Ford. Ada 21 anggota Komite Judisial Senat, 11 Republik yang konservatif dan 10 Demokrat.

“Berbagai senator tidak percaya pada kisah Ford dan mereka bertanggung jawab untuk menanyai dirinya,” demikian kata pengacara Ford.

Tetapi pihak Republik tidak mau mereka tampak seakan-akan meng-“interogasi” seorang perempuan yang mengaku jadi korban serangan seksual hanya beberapa minggu sebelum pemilihan paro waktu diselenggarakan. [jm]