Krisis keuangan global telah menguras kemampuan dunia untuk menghadapi guncangan pada masa depan. Demikian menurut Laporan Resiko Global yang baru dari Forum Ekonomi Dunia. Forum ini mengatakan cara-cara abad ke-20 agaknya tidak berhasil mengelola resiko abad ke-21.
Laporan Resiko Global tahun ini dari Forum Ekonomi Dunia mengatakan dua masalah luas telah memperburuk resiko di seluruh dunia.
Kepala bidang ekonomi Zurich Financial Services Group, Daniel Hoffman, mengatakan salah satu dari isu itu adalah kesenjangan ekonomi. Menurut Hoffman, “Khususnya, di banyak negara, pertumbuhan ekonomi menciptakan semakin banyak orang miskin dan semakin sedikit orang yang sukses.“
Ia mengatakan kesenjangan yang tajam antara orang kaya dan miskin dapat menyebabkan pergolakan sosial. Laporan ini memperingatkan munculnya kembali nasionalisme, populisme dan timbulnya kelas-kelas dalam masyarakat sosial.
Masalah besar kedua, katanya, adalah gagalnya pemerintahan global.
Ia mengatakan, contohnya, negara-negara pada mulanya bekerja sama memecahkan masalah krisis keuangan, tetapi tekad tersebut tampaknya telah memudar.
Hoffman menjelaskan, “Sekarang, dua tahun kemudian kita melihat tekad itu telah menguap dan menghilang. Dan sepertinya tidak ada kemauan yang dikoordinir secara global lagi untuk mengatasi penyebab krisis keuangan yang telah mempengaruhi kita dengan begitu kuat dua tahun yang lalu.”
Laporan ini dipusatkan pada beberapa kelompok resiko: ketidakseimbangan makro, termasuk hutang negara dan ketidakstabilan mata uang; ekonomi bawah meja, kejahatan terorganisir, korupsi, dan perdagangan gelap, serta tekanan terhadap sumber daya, terutama air, pangan, dan energi.
Perusahaan konsultan Oliver Wyman Group memberikan kontribusi pada laporan itu. Direktur utamanya, John Drzik, mengatakan perubahan iklim telah menciptakan kegoncangan besar dan dunia harus bekerja sama mengatasi dampaknya. Ia memberi contoh;
Menurut Drzik, “Musim panas lalu, Rusia memberlakukan larangan ekspor gandum untuk melindungi pasokan pangannya. Tindakan seperti itu pada skala global di banyak negara akan menyebabkan ketidakstabilan dan ketegangan geo-politik lebih lanjut.”
Drzik selanjutnya mengatakan, ada jalan untuk maju, tapi koordinasi global sangat dibutuhkan.
Analisis resiko global setebal 50 halaman itu diterbitkan oleh World Economic Forum, sebuah organisasi internasional independen yang berkantor di Jenewa. Laporan itu dikeluarkan dua pekan sebelum pertemuan tahunan di Davos, Swiss.