Perdana Menteri China, Li Keqiang menekankan komitmen negaranya untuk berinvestasi di kawasan Afrika dalam lawatannya ke benua itu.
ADDIS ABABA —
Perdana Menteri China, Li Keqiang hari Senin (5/5) berbicara mengenai hubungan China-Afrika di gedung markas besar Uni Afrika, yang dibiayai oleh China sebagai hadiah ke untuk benua itu.
Kebijakan China terhadap Afrika tahun depan akan memusatkan perhatian pada kerja sama industri, kerja sama keuangan, pengentasan kemiskinan, perlindungan lingkungan, kerja sama pada pertukaran kebudayaan, dan mendukung perdamaian dan stabilitas di benua Afrika.
Perdana Menteri Li mengatakan dia ingin memperluas perdagangan antara Afrika dan China. Li mengatakan perdagangan China dan Afrika harus berusaha mencapai 400 milyar per tahun, dan 100 milyar dolar investasi langsung China di Afrika pada tahun 2020. Dia mengatakan China akan berperan aktif dalam industrialisasi Afrika.
Ini merupakan kunjungan pertama Perdana Menteri Li ke benua Afrika sejak dia menjabat tahun lalu.
Perdagangan China dengan Afrika mencapai 210 milyar dolar tahun lalu. Diperkirakan China juga telah memberikan lebih dari 75 milyar dolar dalam satu dasawarsa terakhir untuk proyek-proyek bantuan dan pembangunan.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry juga sedang melakukan perjalanan ke Afrika. Sementara Departemen Luar Negeri AS lebih memusatkan perhatian pada perdamaian dan stabilitas, lawatan China memusatkan perhatian pada mempererat kerjasama perdagangan.
Li mengatakan perdagangan dengan China tidak terkait politik. Menurut Li, tidak ada pihak yang ingin memaksakan keinginan terhadap satu sama lain atau ikut campur dalam urusan dalam negeri masing-masing.
Hari Selasa, Perdana Menteri Li akan bertemu dengan Presiden Ethiopia Mulatu Teshome. Setelah melawat ke Ethiopia dan Uni Afrika, Li akan mengunjungi Kenya, Nigeria dan Angola.
Kebijakan China terhadap Afrika tahun depan akan memusatkan perhatian pada kerja sama industri, kerja sama keuangan, pengentasan kemiskinan, perlindungan lingkungan, kerja sama pada pertukaran kebudayaan, dan mendukung perdamaian dan stabilitas di benua Afrika.
Perdana Menteri Li mengatakan dia ingin memperluas perdagangan antara Afrika dan China. Li mengatakan perdagangan China dan Afrika harus berusaha mencapai 400 milyar per tahun, dan 100 milyar dolar investasi langsung China di Afrika pada tahun 2020. Dia mengatakan China akan berperan aktif dalam industrialisasi Afrika.
Ini merupakan kunjungan pertama Perdana Menteri Li ke benua Afrika sejak dia menjabat tahun lalu.
Perdagangan China dengan Afrika mencapai 210 milyar dolar tahun lalu. Diperkirakan China juga telah memberikan lebih dari 75 milyar dolar dalam satu dasawarsa terakhir untuk proyek-proyek bantuan dan pembangunan.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry juga sedang melakukan perjalanan ke Afrika. Sementara Departemen Luar Negeri AS lebih memusatkan perhatian pada perdamaian dan stabilitas, lawatan China memusatkan perhatian pada mempererat kerjasama perdagangan.
Li mengatakan perdagangan dengan China tidak terkait politik. Menurut Li, tidak ada pihak yang ingin memaksakan keinginan terhadap satu sama lain atau ikut campur dalam urusan dalam negeri masing-masing.
Hari Selasa, Perdana Menteri Li akan bertemu dengan Presiden Ethiopia Mulatu Teshome. Setelah melawat ke Ethiopia dan Uni Afrika, Li akan mengunjungi Kenya, Nigeria dan Angola.