Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memimpin sebuah demonstrasi Minggu (4/12) yang memprotes apa yang ia sebut genosida minoritas Rohingya Muslim di Myanmar.
Ia juga mendesak para negara tetangga dan dunia untuk meningkatkan tekanan untuk menghentikan kekerasan itu.
Najib mengatakan dmeonstrasi di sebuah stadion di pinggir kota Kuala Lumpur itu akan mengirim pesan kuat "cukup sudah" kepada pemerintahan Aung San Suu Kyi.
"PBB, tolong berbuat sesuatu. Dunia tidak bisa hanya duduk dan melihat genosida terjadi," ujar Najib, disambut sorak sorai ribuan Muslim, termasuk para pengungsi Rohingya. "Dunia tidak bisa mengatakan itu masalah kita. Ini masalah kita."
Penderitaan Rohingya di Myanmar yang penduduknya mayoritas Buddhis, telah menggugah Muslim di Asia Tenggara dan wilayah lain. Tidak diberi kewarganegaraan meskipun mereka telah tinggal di Myanmar selama bergenerasi lamanya, Rohingya telah menghadapi penyiksaan yang meletus dalam kekerasan komunal di negara bagian Rakhine tahun 2012, yang membuat ratusan tewas dan lebih dari 100.000 mengungsi di kamp-kamp kumuh.
Najib mengatakan penyiksaan terhadap Rohingya adalah penghinaan terhadap Islam. Ia mengatakan ia telah meminta Presiden Joko Widodo untuk melakukan demonstrasi yang sama di Jakarta untuk menekan Myanmar, karen perjanjian ASEAN menjamin perlindungan hak asasi manusia.
Sejumlah pengkritik menuduh Najib, yang menghadapi skandal keuangan, menggunakan demonstrasi itu untuk mendapat dukungan Melayu Muslim sebelum pemilihan umum tahun 2018, yang mungkin akan dipercepat. [hd]