Polisi mengatakan seorang pria Tionghoa Amerika berusia 61 tahun diserang oleh seorang pria yang menendang kepalanya berulang kali di East Harlem.
Kantor berita Associated Press melaporkan, pria itu sedang mengumpulkan kaleng ketika diserang hingga tersungkur dan kemudian ditendang di bagian kepala tak lama setelah pukul 20.00, pada Jumat (23/4). Polisi mengatakan dia dilarikan ke Rumah Sakit Harlem dalam kondisi kritis tapi stabil.
Video pengawasan yang dirilis polisi memperlihatkan penyerang menginjak kepala korban. Polisi belum menjelaskan motifnya. Satuan tugas kejahatan rasial di departemen sedang menyelidiki serangan itu, yang merupakan serang terbaru di tengah peningkatan rasial anti-Asia di New York dan sekitarnya.. Wali Kota New York Bill de Blasio, melalui cuitan di Twitter, menyebut serangan itu "keji.”
"Sudah pasti, kami akan menemukan para pelaku dan mereka akan diadili sesuai hukum,” kata de Blasio, Sabtu (24/3).
BACA JUGA: Pasca Penembakan, Warga Asia-Amerika Perjuangkan Kekuatan Politik Lebih BesarSerangan itu mengingat serangan bulan lalu di dekat Times Square. Saat itu, seorang wanita yang berimigrasi dari Filipina ditendang hingga tersungkur dan kemudian diinjak oleh seorang penyerang yang meneriakkan kebencian anti-Asia. Seorang mantan napi yang sedang dalam pembebasan bersyarat karena membunuh ibunya hampir dua dekade lalu, ditangkap dalam serangan itu.
Senat Amerika Serikat (AS) pekan lalu mengeluarkan undang-undang yang bertujuan memerangi meningkatnya kejahatan rasial terhadap orang Asia-Amerika dan Kepulauan Pasifik. Tindakan tersebut akan mempercepat peninjauan kejahatan rasial di Departemen Kehakiman dan memberikan dukungan bagi penegak hukum setempat dalam menanggapi ribuan insiden kekerasan yang dilaporkan dalam satu tahun terakhir.
Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan pada Minggu (25/4) bahwa dia akan mengarahkan gugus tugas kejahatan rasial negara bagian untuk menawarkan bantuan dalam menyelidiki serangan pada Jumat (23/4) di East Harlem.
"Saya muak mengetahui tindakan kekerasan fanatik lainnya terhadap seorang pria Amerika keturunan Asia," kata gubernur dalam sebuah pernyataan. “Ini bukan kita sebagai warga New York, dan kita tidak akan membiarkan tindakan kebencian pengecut terhadap anggota keluarga New York mengintimidasi kita.”
BACA JUGA: Sentimen Anti-Asia Meningkat, Apakah Diaspora Indonesia Merasa Aman di AS?Polisi tidak merilis nama korban, tetapi beberapa media mengidentifikasi korban sebagai Yao Pan Ma, mantan pekerja restoran yang kehilangan pekerjaannya karena pandemi dan mengumpulkan kaleng untuk memenuhi kebutuhan.
Istri korban, Baozhen Chen, 57, memohon kepada polisi untuk menemukan penyerang suaminya dalam sebuah wawancara dengan New York Post yang dikutip oleh Associated Press.
“Tolong tangkap dia (pelaku) secepatnya dan suruh dia membayar (atas perbuatannya), ”kata Chen dalam bahasa Mandarin melalui seorang penerjemah. [na/ft]