Menteri Dalam Negeri Perancis Christophe Castaner, Sabtu (8/12), mengatakan aksi kekerasan di Paris "telah dikendalikan", meski pun masih terjadi sejumlah kekacauan yang dikatakannya "tidak dapat diterima."
Polisi Perancis yang didukung kendaraan-kendaraan lapis baja menembakan gas air mata ke arah para demonstran berompi kuning di Champs Elysees. Para demonstran memprotes mahalnya biaya hidup di Prancis.
Castaner memperkirakan 10 ribu demonstran telah turun ke jalan-jalan di Paris dan mereka termasuk diantara sekitar 125 ribu pengunjuk rasa di seluruh negara itu.
BACA JUGA: Menara Eiffel akan Ditutup Sementara Paris Bersiap Hadapi Protes LagiDia mengatakan hampir 1.000 orang ditangkap di Paris dan bahwa 135 lainnya cedera, termasuk 17 polisi.
Aksi demonstrasi yang memasuki minggu keempat ini membuat otorita berwenang di Perancis menutup Menara Eiffel dan beberapa lokasi wisata utama, serta memobilisasi ribuan aparat keamanan.
Banyak toko-toko di Paris memutuskan untuk tutup sebelum dimulainya aksi demonstrasi, agar tidak dijarah atau dirusak. Polisi juga menutup banyak jalan di pusat kota.
BACA JUGA: Perancis Hadapi Lebih Banyak Protes Meski Kenaikan Pajak DitundaLebih dari 89 ribu polisi dikerahkan di seluruh Perancis, jauh lebih banyak dibanding 65 ribu polisi yang dimobilisir minggu lalu ketika demonstrasi memprotes kenaikan pajak berubah menjadi aksi kekerasan dan kerusuhan yang membuat lebih dari 130 orang luka-luka.
Polisi memindahkan seluruh barang di jalan yang dapat digunakan sebagai senjata dan proyektil selama demonstrasi, termasuk kursi dan meja yang banyak terdapat di luar kafe atau restoran.
Presiden Perancis Emmanuel Macron pada Jumat malam (7/12) secara mendadak mendatangi sekelompok petugas anti huru-hara di luar Paris untuk menyampaikan terima kasih atas kinerja mereka. [vm]