Polisi Tiongkok Cegah Jemaah Gereja Hadiri Misa Paskah

  • Peter Simpson

Polisi mengambil gambar dan mengecek dokumen wartawan VOA selagi ia berusaha mendekati tempat misa Paskah yang dilarang pemerintah Tiongkok.

Polisi Tiongkok menahan sekitar 40 warga Kristen yang berusaha berkumpul di tempat misa Paskah yang dilarang dan 500 orang lainnya menjadi tahanan rumah.

Sejumlah besar polisi dikerahkan Minggu pagi di Bejing barat laut, di mana Gereja Shauwang yang independen berencana mengadakan misa di udara terbuka untuk merayakan Paskah.

Jemaah gereja mengatakan sekitar 40 orang ditahan untuk mencegah mereka pergi ke taman dekat gedung bekas gereja itu, yang telah ditutup oleh polisi. Koresponden VOA di tempat kejadian menyaksikan jemaah dibawa dalam bis-bis oleh polisi. Polisi mencegat wartawan asing agar tidak mendekat.

Anggota jemaat Gereja Kathy Lu mengatakan banyak anggota jemaat menghadapi penindasan dari polisi dan dicegah menghadiri misa. “Sekitar 40 orang ditahan. Lebih dari 500 orang tidak boleh meninggalkan rumah mereka. Salah seorang pegawai gereja pulang ke rumahnya Jumat sore dan polisi datang menanyakan apakah ia berencana menghadiri misa Paskah. Karena ia mengiyakan, polisi mengatakan ia tidak dapat meninggalkan rumahnya. Saya bicara dengannya sejam yang lalu, dan ia memberitahu masih belum dapat meninggalkan rumahnya,” ujarnya.

Polisi mengusir anggota Gereja Shouwang dari tempat ibadah sebelumnya, ruang kantor yang disewa, bulan November dan melarang jemaat yang berjumlah 1.000 orang memasuki gedung baru yang dibeli dengan dana gereja.

Sekitar satu kilometer dari tempat yang direncanakan untuk misa terbuka, suasananya sangat berbeda. Ratusan warga berkumpul untuk misa Paskah pagi hari di Gereja Haidian yang diakui pemerintah.

Di sana, keluarga-keluarga dan kelompok muda yang berkostum kelinci membagikan telur, menyanyikan lagu-lagu rohani, membunyikan lonceng gereja dan berdoa.

Sekitar 15 juta warga Protestan dan lima juta warga Katolik beribadah di gereja-gereja resmi di Tiongkok, menurut data resmi baru-baru ini. Tetapi, sekitar 50 juta orang lainnya diperkirakan beribadah di gereja-gereja bawah tanah atau rumah seperti Shouwang, yang menolak tunduk pada peraturan pemerintah.

Penindasan terhadap warga Kristen ini dan pelecehan HAM lainnya akan diangkat oleh Amerika dan Tiongkok dalam pertemuan di Beijing akhir minggu depan. Pemerintah Amerika berulang kali mengecam rekam buruk HAM Tiongkok. Komisi Amerika untuk Kebebasan Beragama Internasional, sebuah badan pemerintah yang otonom, minggu lalu mengecam penindasan terhadap Shouwang.

Penindasan terhadap warga Kristen di hari Paskah ini dilakukan sebelum dimulainya pembicaraan HAM tahunan minggu depan antara Tiongkok dan Amerika di Tiongkok.