Seorang politisi oposisi Kenya mengatakan pihak berwenang membius dan memulangkannya secara paksa ke Dubai.
Miguna Miguna mengatakan dalam sebuah posting di Facebook bahwa ia telah ditahan di sebuah kamar mandi di bandara internasional Nairobi sejak Senin, sewaktu kembali dari Kanada setelah dideportasi bulan lalu. Miguna mengatakan pihak berwenang mendobrak masuk kamar mandi itu hari Kamis dan menyuntiknya, kemudian menyeretnya ke sebuah pesawat Emirates Airline.
Para pengacara Miguna mengatakan kliennya dideportasi meskipun ada perintah pengadilan agar ia dibebaskan. Seorang hakim Pengadilan Tinggi, Rabu (28/3) menyatakan menteri dalam negeri dan kepala kepolisian nasional melakukan penghinaan terhadap pengadilan karena mengabaikan perintah itu. Ia memerintahkan kedua pejabat itu hadir di pengadilan hari Kamis untuk menanggapi tuduhan tersebut.
Miguna dideportasi ke Kanada bulan lalu setelah ia memimpin pengambilan sumpah jabatan pemimpin oposisi Raila Odinga pada upacara pura-pura pelantikan presiden pada Januari lalu, untuk memprotes terpilihnya kembali Presiden Uhuru Kenyatta. Paspor Kenya Miguna disita sebelum ia dipaksa untuk meninggalkan negara itu. Miguna juga memiliki kewarganegaraan Kanada dan ia bepergian dengan menggunakan paspor Kanada.
Para pendukung Odinga menegaskan Kenyatta melakukan kecurangan untuk memenangkan pemilihan presiden Kenya pada Agustus lalu.
Mahkamah Agung memutuskan pemilihan itu tidak sah dengan alasan prosedural, tetapi Odinga memboikot pemililhan ulang pada bulan Oktober, dengan mengatakan komisi pemilu tidak melakukan pemilihan yang adil. Kenyatta memenangkan pemilu kedua itu dengan meraih 98 persen suara.
Odinga dan Kenyatta telah mengadakan pembicaraan dalam beberapa pekan belakangan ini dalam upaya meredakan perselisihan setelah pemilihan presiden pada bulan November. [uh]