Presiden baru Brazil Michel Temer menjanjikan "era baru" pemerintahan di negara yang dilanda krisis itu hari Rabu (31/8), tidak lama setelah dilantik sesudah pemakzulan pendahulunya Dilma Rousseff.
"Masa kini dan masa depan merupakan tantangan bagi kita. Kita tidak bisa melihat kedepan dengan cara-cara lama, satu-satunya harapan saya - – adalah untuk menyampaikan kepada pengganti saya nanti, suatu negara yang damai, tenang, dan berkembang," janji Temer.
Temer mengatakan hal itu beberapa jam setelah Senat Brazil memberhentikan Rousseff dari jabatan dengan perbandingan suara 61 lawan 20 karena melanggar undang-undang anggaran federal.
Roussef membantah melakukan kesalahan dalam hal ini dan menuduh lawan politiknya menggunakan sidang pengadilan untuk menggulingkan dia dan merusak demokrasi Brazil.
"Mereka telah menggeser perempuan pertama yang terpilih sebagai presiden Brazil dengan cara pemakzulan yang tidak konstitusional. Tetapi kudeta itu tidak hanya dilakukan terhadap saya dan partai saya, atau pihak sekutu yang mendukung saya sekarang. Ini hanya permulaan. Kudeta itu akan meluas sampai ke organisasi politik yang progresif dan demokratis," kecam Rousseff.
Rousseff dituduh menggunakan uang secara tidak sah dari bank-bank negara untuk menutup defisit anggaran federal, untuk meningkatkan popularitasnya dalam pemilihan presiden tahun 2014.
Pihak yang pro pemakzulan mengatakan korupsi yang dituduhkan dilakukan Rousseff langsung mengakibatkan berbagai masalah ekonomi yang dialami Brazil selama beberapa tahun ini. [sp/ii]