Presiden Filipina Rencanakan Pembangunan Infrastruktur $167 Miliar

Presiden Filipina Rodrigo Duterte (kiri) dan Presiden China, Xi Jinping, bersalaman setelah upacara penandatanganan di Beijing, 20 Oktober 2016 (foto: REUTERS/Ng Han Guan/Pool)

Rencana ambisius $167 miliar presiden Filipina untuk membangun infrastruktur untuk penciptaan lapangan pekerjaan jangka panjang dan pembangunan ekonomi akan mengandalkan persahabatannya yang baru dengan China untuk pendanaan, walaupun diragukan beberapa kalangan di dalam negeri.

Presiden Rodrigo Duterte mengatakan “zaman keemasan infrastrukturnya akan menciptakan jalan-jalan, rel kereta api dan infrastruktur umum lain hingga akhir tahun 2022. Negara Asia Tenggara itu, yang seperlima rakyatnya hidup dalam kemiskinan, tidak memperoleh banyak investasi pabrik yang berakibat kurangnya penciptaan lapangan pekerjaan, sebagian disebabkan kurangnya prasarana.

China telah menawarkan kepada Filipina $24 miliar bantuan yang mencakup proyek-proyek infrastruktur, bagian dari persahabatan yang dibina kedua negara yang pernah bersaingan itu, setelah Duterte memangku jabatan bulan Juni tahun 2016. Sebelumnya China dan Filipina bersengketa dengan tajam atas beberapa daerah di Laut China Selatan. Beijing unggul dalam sengketa itu dengan melakukan reklamasi di pulau-pulau Spratly dan patroli pengawal pantai di satu daerah karang yang sangat diinginkan nelayan-nelayan Filipina. [gp]