Puluhan perempuan menyelenggarakan protes damai di luar istana presiden Mesir, menyerukan pembebasan ribuan orang yang ditahan karena melanggar undang-undang protes yang kontroversial di negara itu.
Undang-undang protes yang diberlakukan sejak tahun 2013 itu, mengkriminalisasi setiap pertemuan yang dihadiri lebih dari lima orang tanpa memperoleh izin polisi sebelumnya.
Protes damai yang berlangsung hari Minggu (21/6) di luar istana Presiden Abdel-Fatah el-Sissi itu tidak memperoleh izin sebelumnya, tapi berakhir damai.
Protes itu dilakukan setelah setahun lalu 23 aktivis sekuler, termasuk para pembela HAM terkemuka, ditangkap di tempat yang sama ketika melakukan aksi protes yang melanggar hukum. Mereka kini menjalani hukuman penjara dua tahun.
Polisi membentuk barisan di sekitar perempuan, yang mengusung foto-foto para tahanan. Beberapa pengunjuk rasa mengangkat spanduk yang bertuliskan: “Ramadan tidak sama tanpa kalian,'' di mana biasanya bulan suci Ramadan dilewatkan bersama-sama keluarga.