Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim menyelenggarakan rapat umum tersebut, yang memadati sebuah stadion olahraga di luar Kuala Lumpur Rabu (8/5).
Puluhan ribu pendukung oposisi Malaysia berkumpul Rabu malam untuk memprotes apa yang mereka katakan hasil pemilu yang dinodai kecurangan, yang membuat koalisi yang telah lama memimpin tetap berkuasa.
Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim menyelenggarakan pertemuan tersebut, yang memadati sebuah stadion olahraga di luar Kuala Lumpur, meskipun polisi Malaysia mengancam akan menangkap siapapun yang menghadirinya.
Kepala Polisi Nasional Ismail Omar sebelumnya telah memperingatkan bahwa demonstrasi itu tidak sah karena Anwar Ibrahim tidak mengajukan permohonan bagi surat ijin pemerintah.
“Undang-Undang Untuk Berkumpul Secara Damai” di Malaysia mengatur unjukrasa dan rapat-rapat massa, dan mengharuskan pihak penyelenggara untuk mendapat ijin terlebih dulu untuk rapat-rapat massa itu. Mantan wakil perdana menteri Anwar Ibrahim mengatakan undang-undang itu merupakan serangan tidak demokratis terhadap kebebasan mengutarakan pendapat.
Para pendukung mematuhi instruksinya untuk mengenakan kaos hitam dengan tanda “050513” – tanggal hari pemilu yang dimenangkan oleh koalisi Perdana Menteri Najib Razak. Ia mengatakan ini merupakan awal “gerakan sengit” untuk menantang hasil pemilu itu dan mereformasi sistem pemilu Malaysia.
Hasil akhir pemilu hari Minggu lalu menunjukkan koalisi Front Nasional memenangkan mayoritas kursi di parlemen, meskipun kehilangan suara terbanyak untuk pertama kali dalam 44 tahun.
Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim menyelenggarakan pertemuan tersebut, yang memadati sebuah stadion olahraga di luar Kuala Lumpur, meskipun polisi Malaysia mengancam akan menangkap siapapun yang menghadirinya.
Kepala Polisi Nasional Ismail Omar sebelumnya telah memperingatkan bahwa demonstrasi itu tidak sah karena Anwar Ibrahim tidak mengajukan permohonan bagi surat ijin pemerintah.
“Undang-Undang Untuk Berkumpul Secara Damai” di Malaysia mengatur unjukrasa dan rapat-rapat massa, dan mengharuskan pihak penyelenggara untuk mendapat ijin terlebih dulu untuk rapat-rapat massa itu. Mantan wakil perdana menteri Anwar Ibrahim mengatakan undang-undang itu merupakan serangan tidak demokratis terhadap kebebasan mengutarakan pendapat.
Para pendukung mematuhi instruksinya untuk mengenakan kaos hitam dengan tanda “050513” – tanggal hari pemilu yang dimenangkan oleh koalisi Perdana Menteri Najib Razak. Ia mengatakan ini merupakan awal “gerakan sengit” untuk menantang hasil pemilu itu dan mereformasi sistem pemilu Malaysia.
Hasil akhir pemilu hari Minggu lalu menunjukkan koalisi Front Nasional memenangkan mayoritas kursi di parlemen, meskipun kehilangan suara terbanyak untuk pertama kali dalam 44 tahun.