Presiden Rusia Vladimir Putin hari Rabu (30/6) mengatakan merupakan tanggung jawabnya “untuk memberi rekomendasi kepada rakyat tentang siapa yang akan bertarung menjadi presiden.”
“Di satu sisi, mereka mengatakan tempat suci tidak pernah kosong dan tidak ada orang yang tidak tergantikan. Di sisi lain, tanggung jawab saya adalah memberikan rekomendasi kepada orang-orang yang akan mencalonkan diri sebagai presiden,” ujar Putin ketika menjawab pertanyaan tentang siapa yang bisa menjadi calon penggantinya.
“Ini terjadi di semua negara di dunia, saya tidak tahu jika ada pengecualian,” tambahnya.
“Waktunya akan tiba ketika saya berharap dapat mengatakan bahwa menurut saya orang ini atau orang lain layak memimpin negara yang luar biasa seperti ibu pertiwi kita – Rusia,” tegas Putin, meskipun ia tetap tidak menyebut nama.
BACA JUGA: Para Pemimpin Uni Eropa Tolak Desakan untuk KTT dengan PutinDi bagian lain sesi tanya jawab di stasiun televisi itu, Putin juga mengatakan bahwa ia telah divaksin Sputnik V. “Saya menilai saya seharusnya dilindungi selama mungkin dan telah mengambil keputusan untuk divaksinasi dengan vaksin Sputnik V,” ujar Putin.
“Selain itu personil Angkatan Bersenjata kita juga telah divaksinasi Sputnik V dan saya adalah panglima tertinggi,” tambahnya.
Putin menyampaikan harapan agar negara itu tidak perlu di-lockdown – atau menutup sebagian wilayah dan menghentikan kegiatan operasional – di tengah lonjakan perebakan baru pandemi virus corona.
Putin mengatakan keputusan pihak berwenang lokal di sejumlah daerah yang mewajibkan vaksinasi para pekerja sedianya membantu menahan gelombang perebakan baru dan mencegah diambilnya kebijakan lockdown.
Dalam beberapa pekan terakhir ini Rusia telah berjuang keras mengatasi lonjakan perebakan dan kematian di tengah melambatnya laju vaksinasi.
BACA JUGA: Argentina Setujui Produksi Vaksin Sputnik VKematian akibat virus corona di Rusia mencapai rekor harian baru pada hari Rabu, yaitu 699 kematian.
Rusia mencatat lebih dari 20.000 kasus baru virus corona dan 600 kematian setiap hari sejak Kamis (24/6).
Pejabat-pejabat Rusia menilai lonjakan baru sejak awal Juni lalu itu karena kurangnya sikap serius warga mengambil langkah-langkah pencegahan, meningkatnya prevalansi perebakan akibat varian baru corona dan melambatnya laju vaksinasi.
Meskipun Rusia merupakan salah satu negara pertama yang mengumumkan dan memberikan vaksin virus corona, hanya 15% warga yang divaksinasi sedikitnya satu dosis vaksin.
Satuan tugas penanganan virus corona di Rusia melaporkan lebih dari 5,5 juta kasus dan 135.214 kematian sejak merebaknya pandemi Maret 2020 lalu. [em/jm]