Rakyat Irak Rayakan Maulid Nabi dengan Musik dan Penganan Manis

  • Associated Press

Yazidi Irak memainkan musik tradisional di Kuil Lalish, di sebuah lembah dekat kota Kurdi Dohuk, sekitar 430 km barat laut Ibu Kota Irak, Baghdad, 9 Oktober 2019. (Foto: AFP)

Muslim di Mosul, kota di Irak utara, merayakan festival Maulid, hari kelahiran Nabi Muhammad. Lagu-lagu religi yang dibawakan secara langsung menyemarakkan acara tersebut.

Puluhan orang Irak berkumpul di sebuah masjid di Mosul pada Selasa (19/10). Mereka menikmati kue-kue dan menceritakan kisah-kisah peninggalan Nabi Muhammad dalam acara Maulid.

Maulid menandai kelahiran Nabi Muhammad dan dirayakan oleh umat Islam di banyak negara. Tradisi perayaan itu bervariasi dari satu negara ke negara lain. Sheikh Najmaldin Rasool adalah sesepuh suku al-Abbar di Mosul.

"Perayaan Maulid Nabi telah lama diadakan dan masih dirayakan, mengenang ajaran nabi, ditopang oleh ayat-ayat dari Al-Qur'an, untuk mendesak umat Islam agar bersatu dan membantu orang miskin. Kegembiraan menyelimuti kota ini dan penganan manis dibagikan, sementara orang-orang memanjatkan pujian dan membaca puisi yang memuji nabi," katanya.

Orang-orang di Mosul berkumpul di Masjid Haji Abdullah. Mereka merayakan Maulid Nabi dengan lagu-lagu religi (nasyid) yang dibawakan secara langsung. Rami al-Abadi, imam masjid tersebut, mengatakan:

BACA JUGA: Kelompok Muqtada Al Sadr Menangkan Pemilu Irak

“Orang-orang merayakan hari ini dan mengekspresikan kebahagiaan dan kecintaan mereka kepada Nabi Muhammad. Kita saksikan kegembiraan dan kebahagiaan di wajah semua Muslim. Mereka berkumpul di pasar, membagikan penganan manis, menceritakan kisah-kisah dari kehidupan nabi, mendiskusikan pidatonya dan membaca Quran. Semua ini karena kecintaan pada Nabi Muhammad SAW," ujarnya.

Makanan penutup dan kue-kue tradisional yang dibuat khusus untuk memeriahkan acara Maulid Nabi juga bervariasi di berbagai negara. Di Mosul, sepiring penganan manis, baklawa, biasanya dibagikan pada acara meriah yang diselenggarakan di Masjid Haji Abdullah.

Shahlan al-Dulaimi tampil sebagai penyanyi dalam acara Maulid. Ia mengatakan: "Dalam acara Maulid, saya dan kelompok band saya menjadi sibuk. Kami merayakan hari-hari besar keagamaan sepanjang tahun tetapi untuk Maulid Nabi, saya dan band tampil dalam tiga hingga empat acara sehari. Alhamdulillah."

Perayaan maulid nabi dilarang di Mosul ketika kota itu berada di bawah kendali kelompok militan ISIS. Perayaan ini adalah hari libur nasional di banyak negara, termasuk Indonesia dan beberapa negara di Timur Tengah. [ka/ab]