Rakyat Yunani Beri Suara dalam Referendum Ekonomi

Bailout Yunani

Rakyat Yunani mendatangi TPS-TPS hari Minggu (5/7) untuk memberikan suara mereka dalam referendum penting yang menentukan apakah Athena akan terpaksa ke luar dari kelompok 19 negara yang menggunakan mata uang euro.

Yunani yang dililit utang sedang berusaha memutuskan apakah menerima tuntutan para kreditor internasional untuk memberlakukan langkah-langkah penghematan dengan imbalan mendapatkan lebih banyak pinjaman dana talangan, hanya beberapa hari setelah Athena gagal membayar pinjaman utang 1,8 miliar dolar ke Dana Moneter Internasional.

Para pemimpin Eropa mengatakan, penolakan Yunani akan mengisyaratkan bahwa Yunani ingin meninggalkan zona euro dan secara politik memisahkan diri dari Eropa. Namun, Perdana Menteri Alexis Tsipras menyerukan kepada para pemilih untuk memberikan suara menentang kepada para kreditor Yunani. Menurut Tsipras kalau rakyat menolak, pemerintahnya akan bisa berunding dengan para menteri keuangan Uni Eropa dalam posisi yang lebih baik.

Survei-survei yang diadakan menjelang referendum hari Minggu menunjukkan bahwa rakyat Yunani terbagi hampir sama antara yang setuju dan yang tidak.

Tsipras dan banyak warga Yunani mengatakan mereka telah banyak menderita karena berbagai tuntutan Uni Eropa sebelumnya, yang mengakibatkan pengangguran dan turunnya standar kehidupan mereka.

Menteri Keuangan Yanis Varoufakis menuduh Uni Eropa melancarkan taktik teroris untuk menakut-nakuti warga Yunani supaya mau menerima syarat-syarat Uni Eropa.

Tapi kelompok yang setuju mengatakan, Yunani tidak punya pilihan selain terus berada dalam Uni Eropa, karena tidak ada negara lain yang mau menerima mata uang drachma yang digunakan sebelum negara itu masuk dalam zona euro.