Ribuan Warga Chicago Protes Rencana Penutupan Sekolah

Karen Lewis (tengah), Presiden Serikat Guru Chicago, berpidato dalam demonstrasi melawan rencana penutupan 54 sekolah negeri di kota tersebut. (AP/Charles Rex Arbogast)

Menyusul rencana penutupan lebih dari 50 sekolah negeri di Chicago, ribuan warga berdemonstrasi menentang aksi tersebut.
Ribuan warga berdemonstrasi di pusat kota Chicago, Rabu (27/3), untuk memprotes rencana pemerintah kota menutup 54 sekolah negeri, terutama di daerah pemukiman warga keturunan Amerika Latin dan Afrika.

Penutupan tersebut, yang disetujui oleh Walikota Rahm Emanuel, akan menjadi penutupan terbesar oleh sebuah kota di Amerika Serikat. Demonstrasi tersebut, diorganisir oleh serikat guru, melibatkan orangtua, murid dan pengkritik lain rencana tersebut.

Karen Lewis, presiden Serikat Guru Chicago, mendorong para orangtua dari sekitar 30.000 anak-anak yang sekolahnya akan ditutup nanti pada 2013 untuk mengabaikan aksi pemerintah pada akhir liburan musim panas.

“Di hari pertama sekolah, muncul saja di sekolah,” ujar Lewis pada demonstrasi di Daley Plaza.

Dinas sekolah negeri, ketiga terbesar di AS, mengatakan setiap tahun mengalami defisit US$1 miliar sehingga sekolah-sekolah yang kurang digunakan harus ditutup untuk menghemat uang. Rencana penutupan tersebut diyakini akan menghemat $560 juta dalam 10 tahun ke depan.

Sekitar 100 demonstran diborgol dan dipindahkan dari Daley Plaza karena bergandeng tangan dan duduk di jalanan sambil berseru “Lindungi anak kita, selamatkan sekolah kita.“

Jumlah murid yang mendaftar di sekolah negeri di Chicago turun 20 persen pada dekade terakhir, terutama karena penurunan jumlah penduduk di daerah miskin.

Dinas mengatakan dapat mengakomodasi 511.000 murid, tapi hanya sekitar 403.000 yang mendaftar dan pada hampir 140 gedung sekolah, lebih dari setengahnya kosong. Dewan sekolah harus menyetujui rencana tersebut dan diharapkan melakukan pemungutan suara pada 22 Mei.

“Penutupan ini tidak mudah, tapi saya harus mendahulukan kepentingan anak-anak,” ujar kepala dinas Barbara Byrd-Bennett dalam pernyataan tertulis.

Ia menambahkan bahwa anak-anak di sekolah yang kurang terpakai “terlalu lama kurang mendapat sumber daya yang dibutuhkan untuk berhasil.”

Chicago hanya salah satu dari banyak distrik sekolah perkotaan di Amerika Serikat yang bergulat dengan turunnya pendaftaran. Dalam 10 tahun terakhir, 70 kota besar atau sedang telah menutup sekolah, rata-rata 11 per distrik, menurut Asosiasi Pendidikan Nasional, sebuah serikat pekerja untuk guru.

Di Washington D.C., 23 sekolah ditutup pada 2008 dan 15 lagi diperkirakan ditutup dalam dua tahun ke depan. Awal bulan ini, Philadelphia mengumumkan rencana untuk menutup 23 sekolah.

Di Chicago, banyak dari sekolah yang ditutup ini ada di daerah yang sering menghadapi kekerasan bersenjata, membuat orangtua dan aktivis sekolah khawatir perubahan tersebut akan membahayakan murid yang harus menghadapi anggota gang.

Chicago mencatat 506 pembunuhan pada 2012, sebagian besar pada kekerasan antar gang dan hampir semua siswa yang terimbas penutupan sekolah duduk di taman kanak-kanak sampai kelas delapan. (Reuters)