Para pejabat intelijen Amerika mengemukakan kekhawatiran bahwa Rusia mungkin tidak sepenuhnya bertekad untuk mencari penyelesaian damai dalam konflik di Suriah.
Direktur Intelijen Nasional James Clapper mengatakan kepada para anggota Kongres AS hari Kamis (25/2) bahwa Rusia "sibuk" dengan keterlibatannya di Suriah dan mungkin segera akan mengambil langkah-langkah tambahan untuk mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad.
"Mereka menghadapi kemungkinan itu, saya pikir, atau mempertimbangkan apakah mereka akan menambah pasukan darat lainnya," katanya dalam kesaksiannya di depan komisi tetap DPR Urusan Intelijen.
Kata Clapper, "Saya pikir faktor yang menghambat mereka adalah kenangan tentang Afghanistan, dimana rusia terjerumus ke dalam jurang maut".
Ia menambahkan, "Itu jelas mempengaruhi pemikiran Rusia dan merupakan salah satu alasan mengapa mereka berminat dalam usaha penghentian konflik."
Para pejabat intelijen mengatakan telah terjadi penambahan pasukan kecil-kecilan di Suriah, tetapi mereka belum melihat indikasi bahwa Rusia akan melakukan tindakan besar menjelang tengah malam hari Sabtu, ketika gencatan senjata akan mulai berlaku. [sp/ii]