Sebuah satelit militer AS mencatat titik panas pada waktu pesawat jet Rusia jatuh di Semenanjung Sinai akhir pekan lalu, pihak berwenang mengatakan hari Selasa (3/11), tetapi penyebab kecelakaan masih merupakan misteri.
Pihak berwenang telah mengesampingkan kemungkinan bahwa rudal menghantam pesawat itu sebelum pecah berkeping-keping dan jatuh dari ketinggian 9.400 meter di gurun Sinai, menewaskan 224 penumpang dan awaknya. Tidak ada tanda-tanda terjadinya peluncuran peluru kendali ataupun hawa panas yang diakibatkan mesin rudal itu.
Namun para ahli mengatakan kepada media bahwa titik panas itu bisa menunjukkan terjadinya bencana di pesawat, seperti ledakan bom, ledakan mesin pesawat, atau kebakaran di pesawat Metrojet Airbus A321 itu, atau bahkan ketika bagian-bagian pesawat itu menghantam tanah.
Para penyelidik di Mesir memulai pemeriksaan atas alat perekam penerbangan yang ditemukan dari reruntuhan yang berserakan di wilayah yang luas. Para keluarga Rusia memulai proses memilukan untuk mengenali 140 mayat yang diangkut pulang ke St. Petersburg.
Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi, hari Selasa menyebut klaim-klaim oleh pemberontak ISIS bahwa mereka yang menembak jatuh pesawat itu sebagai “propaganda". [ps/ii]