Sejumlah Maskapai Penerbangan Berlakukan Aturan 2 Orang dalam Kokpit

Seorang petugas penyelamatan diangkat ke dalam helikopter di lokasi jatuhnya pesawat dekat Seyne-les-Alpes, Perancis (26/3). (AP/Laurent Cipriani)

Sejak serangan teroris 11 September 2001, Amerika mengharuskan dua orang berada dalam kokpit setiap saat, namun negara-negara lain belum melakukannya.

Perusahaan-perusahaan penerbangan, Kamis (26/3), mewajibkan keberadaan dua orang awak dalam kokpit pesawat setiap saat, sebagai tanggapan atas laporang bahwa seorang co-pilot Jerman, yang bertindak sendirian, dengan sengaja menjatuhkan pesawat penumpang ke sebuah pegunungan di Perancis sebelumnya pekan ini. Semua orang dalam pesawat itu tewas seketika.

Sejak serangan teroris 11 September 2001, Amerika mengharuskan dua orang berada dalam kokpit setiap saat. Namun negara-negara lain mengizinkan pilot meninggalkan kokpit untuk waktu singkat selama pilot kedua mengontrol pesawat.

Beberapa jam setelah seorang jaksa Perancis mengungkapkan bukti adanya maksud jahat dalam kecelakaan pesawat Germanwings Selasa lalu, Air Canada bergabung dengan serangkaian perusahaan penerbangan lain yang berusaha meyakinkan para penumpang dengan aturan baru yang mengharuskan kehadiran dua awak dalam kokpit setiap saat.

Perusahaan penerbangan berbiaya rendah Kanada Westjet dan perusahaan penerbangan carter Air Transat juga mengukuhkan mereka memberlakukan aturan baru itu. Perusahaan Norwegia Air Shuttle, perusahaan Jerman Air Berlin dan perusahaan Inggris Easyjet juga mengumumkan telah melakukan langkah sama.

Lufthansa, perusahaan induk Germanwings, mengatakan akan berdiskusi dengan para pakar sebelum memberlakukan aturan dia orang itu.