Sekutu AS Bentrok di Suriah, Goyahkan Aliansi

Anggota Tentara Pembebasan Suriah (FSA) dalam pertempuran merebut kota Khanasir di provinsi Aleppo (foto: ilustrasi).

Sekutu yang didukung Amerika di Suriah utara siap menghadapi bentrokan besar sementara mereka berpacu membebaskan kota strategis dari kelompok ISIS.

Milisi yang didominasi orang-orang Kurdi dan pemberontak Tentara Pembebasan Suriah (FSA), yang didukung Turki, sedang menarget kota al-Bab, di sebelah timur laut kota Aleppo yang terkepung. Itu merumitkan hubungan Amerika dan Turki yang selama ini tegang, dan menambah beban bagi aliansi anti-ISIS yang selama ini tidak stabil, menimbulkan berbagai proxy dan mitra yang sekaligus musuh.

Tidak ada pihak, baik Pasukan Demokratis Suriah (SDF), yang didominasi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), maupun faksi-faksi FSA dan sekutu Islamis mereka siap memberi jalan kepada satu sama lain. Keduanya mengumumkan dimulainya kampanye untuk merebut al-Bab, satu-satunya kota besar saat ini yang dikuasai para jihadis di provinsi Aleppo.

Mereka bukan satu-satunya yang bersemangat merebut kota itu, yang berpenduduk 70 ribu sebelum perang Suriah dan didominasi orang Arab. Pasukan rezim Suriah lebih dekat ke al-Bab dibanding SDF maupun FSA - dan jika mereka berhasil merebut kota itu lebih dulu, itu akan membantu pemerintah memaksa pemberontak yang menguasai sekeliling bagian timur Aleppo, itu menyerah akibat kelaparan.

Meskipun kemungkinan timbul bahaya oleh pasukan rezim Suriah, SDF dan FSA tidak mengadakan perundingan guna menghindari bentrokan besar. Pejabat-pejabat militer Amerika berusaha membujuk kedua pihak agar tidak saling gempur. Tetapi pengamat diplomatik memperingatkan, upaya itu mungkin sia-sia, mengingat milisi FSA curiga akan niat Amerika dan YPG bertekad memperluas wilayah yang dikuasainya di Suriah utara. [ka/jm]