Senat AS Setujui RUU Kenaikan Pagu Utang

  • Michael Bowman

Pemungutan suara di Senat AS yang menyetujui RUU kenaikan pagu utang dengan perbandingan suara 74 setuju dan 26 menentang (2/8).

RUU itu segera diajukan ke Gedung Putih untuk ditandatangani menjadi Undang-Undang oleh Presiden Barack Obama, sebelum tenggat waktu untuk membayar utang habis masa berlakunya.

Setelah berbulan-bulan mengalami kemacetan partisan, kedua badan Kongres Amerika menyetujui RUU untuk menaikkan pagu pinjaman Pemerintah Federal dan memotong anggaran pengeluaran pemerintah Amerika.

Keputusan hasil pemungutan suara Senat hari Selasa, 74 banding 26, sehari setelah RUU itu disahkan DPR. Pemungutan suara di Senat Amerika menutup salah satu pertikaian legislatif yang paling sengit dalam sejarah belakangan ini, yang mengungkapkan perbedaan filosofis mendalam antara partai Demokrat dan Partai Republik ketika Pemerintah Amerika berada diambang kegagalan membayar utang.

Selama ini jarang terjadi ada perundang-undangan yang sama-sama ditentang oleh para pendukung dan lawannya. Misalnya komentar Senator dari Partai Demokrat Tom Udall dari Negara Bagian New Mexico, yang mendukung RUU itu.
"Persetujuan ini jelek. Dan benar- benar tidak bagus," kata Senator Udall yang mengecam kesepakatan pagu utang ini.

Sebagian golongan Partai Demokrat mengecam RUU itu karena memberlakukan pemotongan pengeluaran besar-besaran yang bisa membahayakan golongan miskin dan rentan tanpa memungut pajak tambahan dari golongan kaya.

Senator Carl Levin dari negara bagian Michigan mengatakan, kebaikan RUU itu hanyalah untuk menghindarkan, momok kegagalan membayar utang dan bencana finansial.
Senator Levin mengatakan, "Pilihannya di sini adalah antara undang-undang yang cacat, di satu pihak, dan kerusakan besar di bidang ekonomi kita dan masalah pengangguran yang lebih besar, di lain pihak."

Banyak anggota Partai Republik mengeluh bahwa kurang dari 3 trilyun dolar dalam penghematan anggaran belanja selama sepuluh tahun samasekali tidak cukup untuk melunasi utang negara yang berjumlah 14,3 trilyun dolar. Hal terbaik lainnya yang dikatakan anggota Partai Republik lainnya adalah RUU itu mengakhiri babak pertama pertikaian panjang untuk memperbaiki keuangan Amerika.

Senator Lamar Alexander dari Negara Bagian Tennessee mengatakan, "Pemungutan suara ini merupakan kesempatan untuk mengambil langkah penting ke arah yang benar. Kita harus melakukannya, lalu bersiap-siap mencari cara untuk mengambil langkah selanjutnya, dan langkah berikutnya lagi."

RUU itu mengharuskan dua tahap pengurangan anggaran pengeluaran Pemerintah Federal, sambil menaikkan batas pinjaman Pemerintah Federal sampai akhir tahun depan.

Meskipun memuaskan tuntutan Partai Republik karena tidak ada kenaikan pajak, RUU itu juga menetapkan tidak ada pemotongan program-program mahal yang diperjuangkan Partai Demokrat untuk memberikan penghasilan dan perawatan kesehatan bagi para pensiunan.