Para calon oposisi Senegal berupaya untuk mengalahkan Presiden Abdoulaye Wade, yang membuat marah banyak rakyat Senegal karena hendak memperpanjang pemerintahannya yang sudah 12 tahun di negara Afrika Barat tersebut.
Sebelumnya, penghitungan tidak resmi menunjukkan persaingan ketat. Salah seorang saingan utama Presiden Wade, Macky Sall, hari Senin mengatakan pemilu putaran kedua “tidak bisa dihindarkan.” Komisi pemilu Senegal belum mengumumkan hasil perolehan suara.
Keputusan Presiden Wade untuk mengupayakan masa jabatan ketiga memicu demonstrasi berminggu-minggu menjelang pemilu, dan kadang berubah menjadi aksi kekerasan. Sedikitnya enam orang tewas dalam sejumlah demonstrasi.
Amadou Sall, jurubicara kampanye Presiden Wade, mengatakan kepada VOA ia berharap calonnya akan memenangkan pemilihan kembali dan semua rakyat Senegal akan menerima hasil itu.
Ketika ditanya mengenai prospek putaran kedua jika tidak ada calon yang menang mayoritas, Sall mengatakan hal itu terserah pada pemilih.
Ratusan orang mengejek Presiden Wade ketika ia memberi suara di distriknya hari Minggu. Pihak oposisi mengatakan usahanya untuk mendapat masa jabatan ketiga adalah tidak konstitusional karena UU yang ia tandatangani tahun 2001 membatasi presiden-presiden untuk menjabat dua kali saja.