Israel melancarkan serangkaian serangan udara besar-besaran semalaman di pinggiran selatan Beirut dan serangan lainnya yang memotong perbatasan utama antara Lebanon dan Suriah.
Gelombang serangan baru itu terjadi setelah Israel memperingatkan warga untuk mengevakuasi beberapa area di sejumlah permukiman di Lebanon selatan yang berada di luar zona penyangga yang diumumkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seiring meningkatnya konflik yang telah berlangsung selama setahun antara Israel dan kelompok militan Lebanon, Hizbullah.
Israel melancarkan serangan darat ke Lebanon pada Selasa (1/10) dan pasukannya bentrok dengan militan Hizbullah di jalur sempit di sepanjang perbatasan. Serangkaian serangan sebelum serangan darat menewaskan beberapa anggota kunci kelompok tersebut, termasuk pemimpin Hizbullan, Hassan Nasrallah.
BACA JUGA: Utusan PBB: Pasukan Penjaga Perdamaian Telah “Lakukan yang Terbaik” di tengah Eskalasi KonflikLedakan yang terjadi semalam mengguncang pinggiran selatan Beirut, menimbulkan asap dan api besar ke langit malam dan mengguncang gedung-gedung yang terletak beberapa kilometer jauhnya di ibu kota Lebanon. Militer Israel tidak segera mengomentari target yang dituju, dan tidak ada informasi mengenai korban jiwa.
Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan bahwa ada lebih dari sepuluh serangan udara dilancarkan berturut-turut di wilayah tersebut pada Kamis (3/10) malam.
Media tersebut juga melaporkan bahwa serangan udara Israel menyebabkan penutupan jalan di dekat Perlintasan Perbatasan Masnaa yang sibuk. Puluhan ribu orang yang melarikan diri dari perang di Lebanon telah menyeberang ke Suriah melalui perlintasan itu selama dua minggu terakhir. Tidak ada perincian lainnya yang diberikan.
Serangan udara yang memotong perbatasan tersibuk antara kedua negara terjadi sehari setelah juru bicara militer Israel mengatakan Hizbullah Lebanon berusaha mengangkut peralatan militer melalui perbatasan.
Hizbullah diyakini menerima sebagian besar persenjataannya dari Iran melalui Suriah. Kelompok ini hadir di kedua sisi perbatasan, wilayah tempat mereka berperang bersama pasukan Presiden Suriah Bashar Assad.
BACA JUGA: Israel Desak Warga di Lebanon Selatan untuk MengungsiDama Post, media pro-pemerintah Suriah, mengatakan pesawat tempur Israel menembakkan dua rudal, merusak jalan antara Penyeberangan Perbatasan Masnaa di Lebanon dan titik penyeberangan Jdeidet Yabous di Suriah.
Ini adalah pertama kalinya penyeberangan perbatasan besar ini terputus sejak awal perang. Pihak Keamanan Umum Lebanon mencatat 256.614 warga Suriah dan 82.264 warga Lebanon menyeberang ke wilayah Suriah antara 23 September – ketika Israel melancarkan pengeboman besar-besaran di Lebanon selatan dan timur – hingga 30 September.
Terdapat setengah lusin perlintasan perbatasan antara kedua negara dan sebagian besar tetap terbuka. Menteri Pekerjaan Umum Lebanon mengatakan semua penyeberangan perbatasan antara Lebanon dan Suriah beroperasi di bawah pengawasan negara.
Israel dan Hizbullah hampir setiap hari saling baku tembak di perbatasan selatan Lebanon sejak sehari setelah serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023, di mana para militan membunuh 1.200 warga Israel dan menyandera 250 lainnya. [ft/rs]