The Wall Street Journal menyatakan, Jumat (29/3) sumber-sumber mereka terkait temuan awal dalam investigasi kecelakaan itu adalah orang-orang yang telah menerima briefing mengenai kesimpulan awal para penyelidik.
Kecelakaan pada 10 Maret lalu menewaskan seluruh 157 orang dalam pesawat yang jatuh tidak lama setelah lepas landas dari Addis Ababa.
Kecelakaan di Ethiopia itu mirip dengan kecelakaan lain yang melibatkan jet 737 Max 8 di Indonesia pada Oktober lalu yang menewaskan seluruh 189 orang di dalamnya, hanya beberapa menit setelah lepas landas.
Para investigator di Indonesia juga menarget penyelidikan mereka pada sistem anti-stall pesawat tersebut.
Boeing awal pekan ini menyatakan hampir menuntaskan pemutakhiran sistem anti-stall pada jet-jet 737 Max 8.
Hari Kamis, sebuah gugatan hukum diajukan terhadap Boeing di pengadilan federal Amerika, terkait kecelakaan di Ethiopia.
Gugatan itu diajukan di Illinois atas nama keluarga Jackson Musoni, warganegara Rwanda yang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Dalam gugatan itu disebutkan Boeing sembrono dalam desain 737 Max 8-nya.
Maskapai-maskapai penerbangan di berbagai penjuru dunia menghentikan sementara pengoperasian Max 8 setelah kecelakaan baru-baru ini. [uh]