Siswa Gay Kini Lebih Sering Diserang dan Diperkosa

Parade kelompok LGBT di New York (foto: ilustrasi).

Siswa SMA yang berorientasi gay, lesbian dan biseksual kini lebih sering diserang atau diperkosa dalam situasi pacaran dibanding teman-teman sekelasnya.

Survei nasional pertama tentang kondisi yang dialami siswa gay di Amerika mendapati bahwa siswa SMA yang berorientasi gay, lesbian dan biseksual kini lebih sering diserang atau diperkosa dalam situasi pacaran dibanding teman-teman sekelasnya.

Penelitian itu juga mendapati bahwa remaja gay jauh lebih sering berupaya melakukan bunuh diri, minum obat-obatan ilegal dan terlibat dalam perilaku beresiko.

Temuan itu menggemakan hasil survei dan temuan lebih kecil yang dilakukan kelompok-kelompok HAM, tetapi survei ini merupakan yang pertama yang dilakukan pemerintah dan mewakili responden dari seluruh Amerika.

Selama bertahun-tahun kelompok-kelompok HAM telah mengatakan bahwa siswa gay dan lesbian lebih sering di-bully, diasingkan dan beresiko tinggi menghadapi banyak masalah. Tetapi penelitian sebelumnya oleh pemerintah terbatas pada sejumlah kota dan negara bagian saja. Survei baru kali ini mencakup siswa-siswa di daerah pedalaman dan bagian-bagian lain Amerika.

“Untuk pertama kalinya kita bisa mengatakan bahwa temuan secara nasional ini konsisten dengan tantangan-tantangan yang dihadapi remaja gay, lesbian dan biseksual”, ujar David W. Bond di “The Trevor Project” – suatu organisasi yang mencegah perilaku bunuh diri dan memusatkan perhatian pada remaja gay, lesbian, biseksual dan transjender.

Shontay Richardson mengatakan survei ini mencerminkan pengalamannya di SMA. “Tentu saja ada bullying fisik, tetapi juga bullying emosional yang terjadi”, ujarnya. Richardson yang kini berusia 24 tahun dan baru lulus dari Purchase College di pinggiranNew York mengatakan ia seorang lesbian tetapi ketika SMA mencoba menyembunyikan dari teman-temannya. Meskipun demikian ia tetap dipandang berbeda. Ia diasingkan oleh teman-teman sekelasnya dan diserang secara seksual oleh seorang remaja laki-laki yang dikenalnya.

Hasil penelitian itu didasarkan pada tanggapan sekitar 15.600 siswa. Survei yang belum pernah diadakan sebelumnya itu dilakukan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit CDC tahun lalu, dan baru dikeluarkan hari Kamis ini (11/8).

Di antara para responden survei, sekitar 2% mengatakan mereka lesbian atau gay, 6% mengatakan mereka biseksual dan 3% mengatakan mereka tidak yakin dengan identitas seksualnya.

CDC mengatakan dari 16 juta siswa yang terdaftar di sekolah-sekolah swasta dan pemerintah tahun lalu, sekitar 321.0000 adalah gay atau lesbian, dan 964.000 lainnya biseksual.

Temuan lainnya :

* Hampir 1 dari 5 siswa gay, lesbian dan biseksual mengatakan mereka pernah diperkosa dalam hidupnya, dibanding 1 dari 20 siswa heteroseksual.

* Hampir 1 dari 5 siswa yang pacaran dengan seseorang pada masa lalu mengatakan pacar mereka memukul, melempar mereka ke tembok atau melakukan aksi kekerasan dalam beragam bentuk. Ini lebih dari dua kali lipat yang dilaporkan siswa heteroseksual.

* Sekitar 1 dari 3 siswa mengatakan pernah di-bully di sekolah, sementara pada kalangan siswa heteroseksual jumlah itu mencapai 1 dari 5 siswa.

* Lebih dari 1 dalam 10 siswa mengatakan mereka tidak bersekolah bulan lalu karena alasan keselamatan. Kurang dari 1 dalam 20 siswa heteroseksual yang melaporkan hal ini.

* Lebih dari 1 dalam 4 siswa mengatakan pernah mencoba bunuh diri dalam kurun waktu 12 bulan ini. Berbanding terbalik dengan 1 dalam 16 siswa heteroseksual yang melaporkan upaya bunuh diri baru-baru ini. [em/ii]